PENGARUH METODE DAN LAMA PEMERAMAN TERHADAP TINGKAT KEMATANGAN MUTU BUAH ALPUKAT (Persea americana Mill)

Alpukat merupakan jenis tanaman serbaguna (multi purpose tree species/MPTS) yang dapat dimanfaatkan baik kayu maupun bukan kayunya (buah, daun, bunga, dan bijinya). Perbedaan tempat tumbuh alpukat ini menyebabkan pertumbuhannya berbeda baik secara morfologi, rasa, kandungan lemak, ketahanan terhadap penyakit dan penyimpanannya, serta daya adaptasinya terhadap lingkungan. Selain itu sangat sulit untuk membedakan mana alpukat yang telah matang dan alpukat yang masih mentah. Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan metode pemeraman dan durasi pemeraman terbaik dari buah alpukat, tanpa mengurangi kualitas buah. Metode penelitian ini dirancang dengan menggunakan rancangan acak lengkap faktorial (RALF) terdiri atas 2 faktor. Faktor pertama (A) yaitu metode pemeraman yang terdiri atas 1. Tanpa pemeraman, 2. Pemeraman dengan daun pisang, 3. Pemeraman dengan daun gamal, 4. Pemeraman dengan daun lamtoro. Faktor kedua (B) yaitu lama pemeraman yang terdiri atas: pemeraman selama 0, 2, 4, 6, dan 8 hari. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Pemeraman buah alpukat baik dengan menggunakan dedaunan (daun pisang, daun gamal dan daun lamtoro) maupun tanpa dedaunan membutuhkan waktu pemeraman salama 4 hari untuk mendapatkan kematangan yang tepat.