Hubungan antara Sedentary Behaviour dan Indeks Massa Tubuh dengan Ketahanan Kardiorespirasi (Six Minutes Walking Test) Mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Hasanuddin Tahun 2024

Latar Belakang: Sedentary behaviour dan indeks massa tubuh dapat memengaruhi ketahanan kardiorespirasi dengan mengganggu fungsi dari paru-paru, hemoglobin, jantung dan pembuluh darah, serta otot rangka. Tujuan: Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara sedentary behaviour dan IMT dengan ketahanan kardiorespirasi yang diukur melalui Six Minutes Walking Test (6MWT) pada mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Hasanuddin. Metode: Penelitian ini menggunakan desain observasional analitik dengan pendekatan cross-sectional. Sampel berjumlah 84 mahasiswa yang dipilih menggunakan metode purposive sampling. Data dikumpulkan melalui sedentary behaviour questionnaire, pengukuran antropometri, dan pelaksanaan 6MWT. Analisis data dilakukan secara univariat dan bivariat menggunakan uji korelasi pearson dan uji regresi linear sederhana. Hasil: Sedentary behaviour memiliki hubungan signifikan dengan ketahanan kardiorespirasi (p-value = 0,033) dengan arah korelasi negatif (r=-0,234). Sedentary behavior berpengaruh signifikan terhadap ketahanan kardorespirasi dengan koefisien determinasi R-square = 0,055. Indeks massa tubuh juga memiliki hubungan signifikan dengan daya tahan kardiorespirasi (p-value=0,049) dengan arah korelasi negatif(r = -215%). IMT berpengaruh signifikan terhadap ketahanan kardiorespirasi dengan koefisien determinasi R-squared = 0,046. Kesimpulan: Terdapat hubungan signifikan antara sedentary behaviour dan IMT dengan ketahanan kardiorespirasi pada mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Hasanuddin angkatan 2023. Hasil penelitian ini menunjukkan pentingnya meningkatkan aktivitas fisik dan mengelola berat badan untuk mendukung kesehatan kardiovaskular mahasiswa.