Akumulasi Logam Timbal (Pb) dan Tembaga (Cu) pada Sedimen dan Akar Mangrove (Rhizophora mucronata) di Perairan Biringkassi, Kabupaten Pangkajene dan Kepulauan

Latar Belakang. Perairan Biringkassi merupakan perairan yang dimanfaatkan untuk melakukan berbagai aktivitas antropogenik yang dapat memicu pencemaran logam berat pada perairan yang dapat mengancam kesehatan ekosistem. Tujuan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui konsentrasi logam Pb dan Cu pada sedimen dan akar mangrove Rhizophora mucronata, mengetahui biokonsentrasi logam Pb dan Cu pada akar R. mucronata dan menganalisis keterkaitan konsentrasi logam Pb dan Cu pada sedimen dan akar R. mucronata dengan parameter oseanografi. Metode. Penelitian ini meliputi: 1) Pengambilan sampel air, sedimen dan akar R. mucronata; 2) Pengukuran parameter oseanografi; 3) analisis logam Pb dan Cu pada sedimen dan akar mangrove menggunakan ICP-MS dan dibandingkan dengan standar baku mutu Anzecc & Armcanz (2000); dan 4) analisis data menggunakan One Way ANOVA dan korelasi pearson. Hasil. Rata-rata konsentrasi logam Pb pada sedimen dan akar mangrove secara berturut-turut 8,088-10,785 mg/kg dan 0,507-1,118 mg/kg. Sedangkan konsentrasi logam Cu pada sedimen dan akar mangrove secara berturut-turut 9,490-13,625 mg/kg dan <0,001 mg/kg. Hasil uji One Way ANOVA menunjukkan konsentrasi logam Pb dan Cu antar stasiun penelitian tidak berbeda secara signifikan. Kemampuan R. mucronata dalam mengakumulasi logam Pb dan Cu memiliki akumulasi rendah dengan nilai BCF <1. Kesimpulan. Berdasarkan penelitian yang dilakukan dapat disimpulkan bahwa: 1) Konsentrasi logam pada Perairan Biringkassi masih berada dibawah batas aman toleransi; 2) Kemampuan R. mucronata dalam mengakumulasi logam termasuk dalam kategori excluder; dan 3) Berdasarkan hasil uji korelasi pearson menunjukkan bahwa terdapat korelasi positif antara konsentrasi logam Cu pada sedimen dengan parameter bahan organik total.