EFEKTIVITAS BERBAGAI JENIS BIOAKTIVATOR TERHADAP PENYAKIT LAYU FUSARIUM BAWANG MERAH (Fusarium oxysporum) PADA SISTEM AKUAPONIK = Effectiveness of Different Types of Bioactivators Against Fusarium Wilt Disease (Fusarium oxysporum) of Shallot in Aquaponic System

Teknologi budidaya tanaman bawang merah dengan sistem urban farming salah satunya adalah teknologi akuaponik yang menggabungkan teknologi akuakultur dan hidroponik. Salah satu penyakit utama bawang merah yaitu layu fusarium (Fusarium oxysporum) menyebabkan busuk pangkal batang yang dapat menurunkan hasil umbi hingga 50% dan kerusakan akibat serangan layu fusarium pada bawang merah dapat mencapai 100%. Oleh karena itu dilaksanakan penelitian ini untuk menguji beberapa bioaktivator untuk mengendalikan penyakit layu fusarium pada system akuaponik. Penelitian ini dilaksanakan di Labiota Farm Pattallassang mulai bulan September sampai Desember 2023. Penelitian ini disusun dalam Rancangan Acak Lengkap (RAL) yang terdiri dari delapan perlakuan dan tiga ulangan. Parameter pengamatan yang diamati adalah tinggi tanaman, jumlah daun, insidensi penyakit,
jumlah umbi per rumpun, dan analisis usaha ikan nila-bawang merah pada akuaponik. Data yang diperoleh dianalisa lebih lanjut menggunakan analisis ragam (ANOVA) dan uji lanjut Beda Nyata Jujur (BNJ) taraf nyata 5%. Hasil penelitian menunjukkan bahwa aplikasi biosaka berpotensi dalam menekan intensitas penyakit layu fusarium pada tanaman bawang merah dan aplikasi biosaka berpengaruh terhadap tinggi tanaman, jumlah daun, insidensi penyakit layu fusarium. Total penerimaan usaha akuaponik bawang-ikan pada siklus ini sebesar Rp. 795.000 dengan total keuntungan Rp. 260.875. sehingga usaha budidaya bawang merah berbasis teknologi akuaponik menggunakan ikan nila memberikan keuntungan lebih jika dilakukan lebih maksimal dan layak untuk dilanjutkan.

Kata kunci : Biosaka, Ikan Nila, Insidensi Penyakit, Mikrobat, PSB.