Suharno, Tien (2024) Pengaruh Perbedaan Bobot Terhadap Tingkat Prevalensi Penyakit Epifit dan Tingkat Kehilangan Rumput Laut Kappaphycus Alvarezii yang Dipelihara Pada Lokasi Perairan Kedalaman 5 Meter Dengan Bentangan dan Ikatan Ganda. Skripsi thesis, Universitas Hasanuddin.
![[thumbnail of Cover]](/40264/1.hassmallThumbnailVersion/L031201001_skripsi_29-07-2024%20cover1.jpg)

L031201001_skripsi_29-07-2024 cover1.jpg
Download (396kB) | Preview
![[thumbnail of Bab 1-2]](/style/images/fileicons/text.png)
L031201001_skripsi_29-07-2024 bab I-II.pdf
Download (2MB)
![[thumbnail of Dapus]](/style/images/fileicons/text.png)
L031201001_skripsi_29-07-2024 dapus.pdf
Download (1MB)
![[thumbnail of Full Text]](/style/images/fileicons/text.png)
L031201001_skripsi_29-07-2024.pdf
Restricted to Repository staff only until 1 January 2026.
Download (4MB)
Abstract (Abstrak)
TIEN SUHARNO. Pengaruh perbedaan bobot terhadap tingkat prevalensi penyakit epifit dan tingkat kehilangan rumput laut Kappaphycus Alvarezii yang dipelihara pada lokasi perairan kedalaman 5 Meter dengan bentangan dan ikatan ganda (dibimbing oleh Gunarto Latama dan Rustam).
Latar belakang. Rumput laut K. Alvarezii merupakan salah satu jenis rumput laut yang bernilai ekonomis karena banyak dimanfaatkan sebagai bahan baku untuk menghasilkan karaginan. Namun, hasil rumput laut yang diperoleh sering kali mengalami penurunan kualitas akibat terinfeksi oleh penyakit epifit. Tujuan. Menganalisis tingkat prevalensi serangan penyakit epifit dan tingkat kehilangan pada ikatan rumput laut K. alvarezii yang dipelihara pada lokasi perairan 5 m dengan bentangan dan ikatan ganda. Metode. Penelitian ini terdiri dari 4 perlakuan dengan menggunakan bobot awal berbeda yaitu perlakuan A = 20 g, B = 30 g, C = 40 g, dan D = 60 g kemudian dianalisis menggunakan deskriptif yang disajikan dalam bentuk grafik dan tabel. Hasil. Nilai prevalensi penyakit epifit dan tingkat kehilangan pada rumput laut K. alvarezii pada 4 perlakuan yang diamati selama 42 hari memiliki hasil yang berbeda. Tingkat prevalensi penyakit epifit tertinggi yaitu pada perlakuan C = 40 g dan tingkat kehilangan rumput laut K. alvarezii tertinggi yaitu pada perlakuan D = 60g. Parameter kualitas air yang diamati selama penelitian yaitu kekeruhan, pH, nitrat dan fosfat masuk dalam kisaran yang layak sedangkan salinitas yang didapatkan lebih tinggi karena berada pada batas maksimal kisaran layak budidaya rumput laut K. alvarezii. Kesimpulan. Pada akhir waktu pengamatan terjadi peningkatan yang tinggi terhadap tingkat prevalensi penyakit epifit, perlakuan yang memiliki tingkat prevalensi paling tinggi adalah perlakuan C = 40 g. Tingkat kehilangan menunjukkan semakin lama waktu pemeliharaan rumput laut K. alvarezii maka semakin banyak rumput laut yang hilang, tingkat kehilangan paling tinggi yaitu perlakuan D = 60 g.
Item Type: | Thesis (Skripsi) |
---|---|
Uncontrolled Keywords: | Bobot; K. alvarezii; penyakit epifit; tingkat kehilangan; tingkat serangan |
Subjects: | S Agriculture > SH Aquaculture. Fisheries. Angling |
Divisions (Program Studi): | Fakultas Ilmu Kelautan dan Perikanan > Budidaya Perairan |
Depositing User: | S.I.P Zohrah Djohan |
Date Deposited: | 16 Dec 2024 05:26 |
Last Modified: | 16 Dec 2024 05:26 |
URI: | http://repository.unhas.ac.id:443/id/eprint/40264 |