Ibrahim, Tiara Nafhila (2024) Perilaku Infiltrasi pada Berbagai Pola Penggunaan Lahan Jenis Tanah Inceptisol di Sub DAS Tanralili = Infiltration Behavior in Various Land Use Patterns on Inceptisol Soil Types in the Tanralili Sub-Watershed. Skripsi thesis, Universitas Hasanuddin.
G011201001_skripsi_11-09-2024 cover1.png
Download (256kB) | Preview
G011201001_skripsi_11-09-2024 1-2(FILEminimizer).pdf
Download (471kB)
G011201001_skripsi_11-09-2024 dp(FILEminimizer).pdf
Download (363kB)
G011201001_skripsi_11-09-2024(FILEminimizer).pdf
Restricted to Repository staff only until 3 December 2026.
Download (1MB)
Abstract (Abstrak)
Latar Belakang. Perubahan tata air diduga disebabkan oleh alih fungsi lahan di SubDAS Tanralili, terutama pengurangan luas hutan dan semak belukar menjadi bentukpenggunaan lahan dengan kerapatan dan serapan air rendah, seperti pertanianlahan kering yang menyebabkan kekeringan pada musim kemarau dan bencanabanjir pada saat musim hujan. Hal ini mengindikasikan kerusakan hidrologi pada SubDAS Tanralili. Kemampuan infiltrasi tanah merupakan salah satu faktor yangmemengaruhi kualitas suatu DAS. Tujuan. Penelitian ini bertujuan untukmempelajari perilaku infiltrasi pada berbagai pola penggunaan lahan pada jenistanah Inceptisol di Sub DAS Tanralili. Metode. Pengukuran laju infiltrasimenggunakan double ring infiltrometer yang selanjutnya dihitung menggunakanmodel Horton. Hasil. Laju infiltrasi rata-rata penggunaan lahan hutan terklasifikasiagak cepat yakni sebesar 64 mm/jam, laju infiltrasi penggunaan lahan belukarterklasifikasi sedang dengan laju infiltrasi sebesar 24 mm/jam, dan laju infiltrasi padapenggunaan lahan pertanian lahan kering terklasifikasi agak lambat dengan lajuinfiltrasi sebesar 9 mm/jam. Hasil interpretasi uji-t menunjukkan bahwa tidak terdapatperbedaan nyata antara laju infiltrasi model Horton dengan laju infiltrasi pengukuranlapangan sehingga model Horton sesuai untuk digunakan pada pola penggunaanlahan tersebut khususnya pada jenis tanah Inceptisol di Sub DAS Tanralili. LajuInfiltrasi berbanding lurus dengan bahan organik dan tekstur tanah (fraksi pasir) danberbanding terbalik dengan bulk density tanah. Kesimpulan. Laju infiltrasi padapenggunaan lahan hutan tergolong agak cepat (64 mm/jam), infiltrasi kumulatif1186,64 mm dengan waktu kontsan 1,67 jam pengamatan, adapun laju infiltrasipenggunaan lahan belukar tergolong sedang (24 mm/jam), infiltrasi kumulatif 625,31mm dengan waktu konstan 1,67 jam pengamatan, sedangkan laju infiltrasi padapenggunaan lahan pertanian lahan kering tergolong agak lambat (9, mm/jam),infiltrasi 349,98 mm dengan waktu konstan 1,5 jam pengamatan.
Keywords : Double ring infiltrometer, Infiltrasi Kumulatif, Laju infiltrasi, Nilai fc, Model Horton
Item Type: | Thesis (Skripsi) |
---|---|
Uncontrolled Keywords: | Double ring infiltrometer, Cumulative Infiltration, Infiltration rate, fc value, Horton model. |
Subjects: | S Agriculture > S Agriculture (General) |
Divisions (Program Studi): | Fakultas Pertanian > Agroteknologi |
Depositing User: | Rasman |
Date Deposited: | 12 Dec 2024 01:38 |
Last Modified: | 12 Dec 2024 01:38 |
URI: | http://repository.unhas.ac.id:443/id/eprint/40161 |