OPTIMASI PRODUKSI KITINASE DARI ISOLAT BAKTERI TERMOFILIK Aneurinibacillus Thermoaerophillus STRAIN DSM 10154 SEBAGAI PENDEGRADASI KITIN PADA DINDING SEL JAMUR Ganoderma sp. = OPTIMIZATION PRODUCTION OF CHITINASE FROM ISOLATES OF THERMOPHILIC BACTERIA Aneurinibacillus thermoaerophillus DSM 10154 STRAIN AS A DEGRADER OF CHITIN ON THE CELL WALL OF THE FUNGUS Ganoderma sp.

WAHYUDIN RAUF. OPTIMASI PRODUKSI KITINASE DARI ISOLAT BAKTERI TERMOFILIK Aneurinibacillus Thermoaerophillus STRAIN DSM 10154 SEBAGAI PENDEGRADASI KITIN PADA DINDING SEL JAMUR Ganoderma sp. (Dibimbing oleh HASNAH NATSIR, NUR UMRIANI PERMATASARI). Enzim adalah protein penting dalam aktivitas biologis yang berperan sebagai katalisator, mempercepat reaksi kimia tanpa habis dalam prosesnya. Dalam pertanian, enzim meningkatkan ketersediaan nutrisi dan dekomposisi bahan organik, meningkatkan kesuburan tanah dan produktivitas tanaman. Bioteknologi terus mengembangkan penggunaan enzim dari mikroorganisme. Misalnya, kitinase digunakan dalam industri pengolahan limbah untuk menguraikan kitin dari limbah udang dan kepiting. Penelitian ini bertujuan menentukan aktivitas kitinase dan karakteristik bakteri termofilik Aneurinibacillus thermoaerophillus Strain DSM 10154, serta memproduksi, memurnikan, dan menentukan kondisi optimal aktivitas kitinase (pH, suhu, substrat, ion logam) untuk menguraikan kitin pada dinding sel jamur Ganoderma sp. Tahapannya meliputi isolasi dan karakterisasi bakteri penghasil kitinase, produksi dan pemurnian kitinase, serta aplikasi kitinase. Identifikasi bakteri dengan analisis gen 16S rRNA menunjukkan isolat K.W.R.4.1 memiliki kemiripan 98.57% dengan Aneurinibacillus thermoaerophillus Strain DSM 10154. Bakteri ini optimal memproduksi kitinase pada 48 jam inkubasi dengan aktivitas tertinggi 0.1670 U/mL. Kitinase ini optimal pada pH 6, suhu 45°C, dan substrat 1%, stabil pada pH 6- 7 dan suhu 45-50°C. Ion logam seperti Na+, K+, Zn2+, Ba2+, Mg2+ dan Co2+ pada konsentrasi 10 mM dapat meningkatkan aktivitas enzim, sementara ion Ca2+ pada konsentrasi 1-50 mM bertidak sebagai inhibitor enzim. Proses pemurnian menggunakan fraksinasi amonium sulfat dan dialisis. Fraksinasi dengan konsentrasi amonium sulfat 40-60% meningkatkan aktivitas spesifik kitinase menjadi 0.1175 U/mg dan kemurnian 3.21 kali lipat. Dialisis meningkatkan aktivitas spesifik menjadi 0.1231 U/mg dan kemurnian 3.37 kali lipat, kitinase yang diperoleh dapat mendegradasi kitin pada dinding sel jamur Ganoderma sp.

Kata kunci : kitinase; bakteri kitinolitik; bakteri termofilik; fraksinasi; dialisis