PENGARUH BEBAN KERJA DAN KOMITMEN ORGANISASI SERTA Pengaruh Beban Kerja Dan Komitmen Organisasi Serta Penerapan Budaya Akhlak Sebagai Variabel Moderating Terhadap Kinerja Pegawai (Studi Kasus Pada Pegawai Bni Cabang Makassar) = Impact of Workload and Organizational Commitment, and the Application of Akhlak Cultural Values as Moderating Variables on Employee Performance (Case Study on BNI Officers of Makassar Branch)

ABSTRAK PENGARUH BEBAN KERJA DAN KOMITMEN ORGANISASI SERTA PENERAPAN BUDAYA AKHLAK SEBAGAI VARIABEL MODERATING TERHADAP KINERJA PEGAWAI Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji hubungan antara beban kinerja, komitmen organisasi dan budaya akhlak terhadap kinerja pegawai. Mengingat bahwa kinerja organisasi sangat bergantung pada kinerja karyawannya, maka penelitian ini memfokuskan pada area penelitian manajemen sumber daya manusia yang dikemas dengan judul: “Pengaruh Beban Kerja dan Komitmen Organisasi Serta Penerapan Budaya Akhlak Sebagai Variabel Moderating Terhadap Kinerja Pegawai”. Metode penelitian kuantitatif digunakan untuk menganalisis data yang diperoleh melalui kuesioner yang disebarkan pada Karyawan Bank BNI Cabang Makassar. Pengumpulan data dalam penelitian ini yaitu dengan studi satu tahap (cross-sectional study). Sebanyak 125 data penelitian diperoleh dan diolah menggunakan SmartPLS. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Beban Kerja berpengaruh nagatif dan signifikan terhadap Kinerja Pegawai; pemberian beban kerja yang tinggi dapat menurunkan kinerja pegawai untuk berinovasi dan mengembangkan keterampilan yang dimiliki dalam menyelesaikan pekerjaan. Komitmen Organisasi berpengaruh positif dan signifikan terhadap Kinerja Pegawai. Peran Budaya Akhlak memoderasi pengaruh negatif Beban Kerja terhadap Kinerja Pegawai; artinya budaya akhlak dapat mengurangi pengaruh negatif beban kerja terhadap kinerja pegawai. Terakhir, budaya akhlak yang kuat juga dapat menciptakan lingkungan kerja yang positif dan mendukung pegawai menghasilkan kinerja yang optimal. Keseimbangan beban kerja pegawai sangat penting karena kelebihan beban kerja berdampak pada kesehatan dan psikologi pegawai, fatalnya mengakibatkan penurunan kinerja dan meninggalkan pekerjaan. Oleh karena itu, pemangku kepentingan organisasi harus memastikan bahwa peran pekerjaan karyawan selaras dengan kompetensi dan kemampuan mereka, serta pemangku kepentingan organisasi juga harus meninjau keseimbangan beban kerja sebagai prioritas dalam organisasi mereka.