PENGARUH TEPUNG SINGKONG (Manihot esculenta) TERHADAP PERTUMBUHAN BAKTERI FASTIDIOUS SEBAGAI MEDIA KULTUR ALTERNATIF

Dalam konteks analisis mikrobiologi, kultur tetap menjadi standar emas untuk mendeteksi bakteri tertentu. Salah satu potensial untuk pemanfaatan sumber daya alam yang tersedia secara luas untuk menyediakan nutrisi bagi media tumbuh dengan biaya yang relatif lebih rendah dengan memanfaatkan singkong. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui pengaruh tepung singkong sebagai media alternatif yang potensial dalam pertumbuhan bakteri fastidious. Metode yang digunakan meliputi pembuatan media tepung singkong sebagai media uji dan media kontrol yaitu NA dan BA dengan menggunakan bakteri uji yaitu: Staphylococcus aureus, Pseudomonas aeruginosa, dan Streptococcus mitis. Hasil pertumbuhan dianalisis dengan SPSS untuk melihat pertumbuhan bakteri fastidious. Selain itu, dilakukan uji in silico terkait pengaruh perubahan senyawa singkong (linamarin dan lotaustralin) dengan protein dari bakteri uji menggunakan software PyMoL. Berdasarkan analisis SPSS terhadap bakteri uji, menunjukkan peningkatan yang signifikan dalam pertumbuhan bakteri untuk S. aureus pada pengenceran 10-6 (p < 0,05) dan untuk S. mitis pada pengenceran 10-5 dan 10-6. Namun, tidak ada efek signifikan yang diamati untuk P. aeruginosa (p > 0,05). Pada uji in silico interaksi antara protein-protein pada Pseudomonas dengan senyawa linamarin dan lotaustralin dari singkong menunjukkan skor afinitas pengikatan pada pyruvate kinase (6QXL) memiliki skor negatif yang tinggi – 6.4 kcal/mol yang menunjukkan terjadi penghambatan pada jalur glikolisis dalam proses perubahan gula menjadi sumber energi untuk bakteri Pseudomonas.