PERAN KELUARGA INTI DAN PEKERJA SOSIAL TERHADAP PERUBAHAN PERILAKU SOSIAL ANAK BERKEBUTUHAN KHUSUS DI PUSAT PELAYANAN REHABILITASI SOSIAL ANAK (PPRSA) INANG MATUTU KOTA MAKASSAR

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui peran keluarga inti dan pekerja sosial di UPT PPRSA Inang Matutu dalam proses pendampingan perilaku sosial pada anak berkebutuhan khusus. Selain itu, penelitian ini juga dilakukan untuk mengetahui hambatan dalam mengawal proses tersebut. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif deskriptif dengan mengambil delapan orang informan diantaranya tiga orang pekerja sosial di UPT PPRSA Inang Matutu yang menangani anak berkebutuhan khusus dan lima orang keluarga inti dalam hal ini orang tua yang memiliki anak berkebutuhan khusus dan menitipkan anak mereka di lembaga tersebut. Penentuan informan dengan menggunakan purposive sampling yang memenuhi karakteristik yang telah ditentukan dalam penelitian ini.
Hasil penelitian ini menemukan bahwa peran dan pendampingan keluarga serta pekerja sosial sangat berpengaruh pada perubahan perilaku sosial anak. Bahkan, interaksi yang dibangun dengan keluarga (saudara) dapat mempengaruhi perkembangan perilaku sosialnya. Pembentukan perilaku sosial juga dilakukan orang tua dengan memberi hadiah (reward) dan hukuman (punishment) kepada anak mereka agar lebih mudah memahami hal yang boleh dilakukan dan yang tidak boleh dilakukan. Pekerja sosial yang menangani anak berkebutuhan khusus pun terlebih dahulu melakukan identifikasi awal agar dalam memberikan pembinaan sesuai dengan kebutuhan. Namun, adakalanya para pihak tersebut mengalami hambatan seperti anak yang masih sulit berinteraksi dan berkomunikasi dengan orang lain. Dengan adanya tantangan itu, keluarga dan pekerja sosial tetap membangun komunikasi agar kerjasama yang terjalin tetap berjalan maksimal. Berdasarkan hasil penelitian ini, saran yang dapat penulis berikan ialah (1) Penanganan pemerintah terkait anak berkebutuhan khusus perlu lebih komprehensif, (2) Penelitian selanjutnya dapat menggali lebih dalam pihak apalagi selain keluarga dan pekerja sosial yang dapat mempengaruhi perubahan perilaku sosial anak berkebutuhan khusus, dan (3) Keluarga inti dan pekerja sosial perlu melakukan pengawasan pada setiap perubahan perilaku pada anak serta melakukan pendekatan yang lebih kreatif dalam menjalankan perannya masing-masing.