PERSEPSI REMAJA TERHADAP KEBERAGAMAN EKSPRESI GENDER DALAM PERSONA HARRY STYLES DI INSTAGRAM

ANDI INDAH MUSTIKA SAPUTRI. Persepsi Remaja Terhadap Keberagaman Ekspresi Gender dalam Persona Harry Styles di Instagram (Dibimbing oleh Muhammad Farid dan Tuti Bahfiarti)

Ekspresi gender merupakan pengekspresian seseorang untuk menampakkan gendernya melalui penampilan fisik, pakaian dan perilaku mereka ketika berinteraksi kepada orang lain. Masyarakat heteronormatif memiliki ekspektasi terhadap laki-laki bahwa laki-laki harus maskulin dan perempuan harus feminin, yang mana laki-laki dianggap harus kuat, tegas dan tidak boleh lemah dan begitupun sebaliknya bahwa perempuan dikenal lemah lembut, rapuh dan penyayang. Pada tahun 2016, Harry Style memutuskan untuk debut solo hingga saat ini, tetapi perbedaan penampilan Harry Style setelah debut solo kini memiliki perbedaan ketika masih menjadi anggota boyband One Direction. Kini penampilannya menggunakan pakaian menyerupai perempuan serta memakai riasan kuku. Hal ini juga dilakukan pada postingan Harry Styles di sosial media Instagram yang mana memiliki 47.9 juta pengikut. Menggunakan Teori Perbedaan Individu dan Teori Presentasi Diri, penelitian ini menganalisis persepsi remaja terhadap keberagaman ekspresi gender dalam persona Harry Styles di Instagram serta apa saja faktor yang mempengaruhi terbentuknya persepsi tersebut. Melalui studi kasus remaja di Kota Makassar, penelitian ini berkesimpulan sebagian besar remaja menganggap bahwa gaya berpakaian Harry Styles terlihat feminin dan mewajarkan gaya berpakaian Harry Styles di Instagram, tetapi di saat bersamaan merasa tidak nyaman terhadap gaya berpakaian Harry Styles di Instagram yang mana hal ini berkaitan dengan mayoritas responden menjawab bahwa gaya berpakaian Harry Styles tidak sesuai ajaran agama dan juga norma masyarakat. Faktor yang mempengaruhi persepsi ini salah satunya yaitu adanya Faktor Agama yang negara ini hampir seluruh masyarakatnya menganut kepercayaan agama dan menjadikan agama sebagai pedoman hidup.