ANALISA FASILITAS PENUNJANG KESELAMATAN PELAYARAN DI PELABUHAN PAOTERE

Pelabuhan Paotere merupakan salah satu pelabuhan yang menunjang pertumbuhan ekonomi Kota Makassar. Selain menjadi pelabuhan ikan, Pelabuhan Paotere juga menyediakan jasa penumpang dan bongkar muat barang logistik dari Kota Makassar ke pulau sekitar. Dalam kelancaran dan keselamatan proses bongkar muat dari dan ke kapal, ada beberapa faktor yang berperan seperti ketersediaan, kecukupan dan keandalan fasilitas penunjang di pelabuhan tersebut sehingga tidak akan terjadi kendala terkait kurangnya tambatan bollard untuk kapal yang akan sandar di dermaga, dangkalnya area kolam pelabuhan dan kendala- kendala lain yang membuat proses bongkar muat berjalan dengan lamban. Tujuan dari penelitian in untuk mengetahui kondisi fasilitas penunjang keselamatan pelayaran dan mengetahui persepsi pengelola pelabuhan dan nahkoda kapal terhadap fasilitas penunjang keselamatan pelayaran di Pelabuhan Paotere.
Penelitian ini dilakukan dengan studi literatur, pengambilan data melalui observasi lapangan, pengisian kuesioner, dokumentasi, serta sumber dokumen yaitu menggunakan dokumen primer dari Pelabuhan Paotere yang kemudian dianalisa dengan metode gap analysis yaitu mengukur kesenjangan antara kondisi aktual dengan tingkat ekspektasi terhadap suatu kondisi.
Berdasarkan hasil analisis, kondisi fasilitas penunjang keselamatan pelayaran di Pelabuhan Paotere berada pada kategori baik dengan nilai rata-rata 80.68% dari tingkat ekspektasi. Nilai tersebut menunjukkan bahwa fasilitas penunjang keselamatan pelayaran yang terdapat di Pelabuhan Paotere sebagian besar sudah cukup memenuhi walaupun ada beberapa yang masih perlu ditingkatkan seperti pemeliharaan kedalaman kolam pelabuhan dan tambatan seperti konstruksi bollard yang sudah rusak dan adapun persepsi pengelola pelabuhan mengenai fasilitas penunjang keselamatan pelayaran di Pelabuhan Paotere terkait ketersediaan, ketercukupan dan keandalan fasilitas telah terpenuhi dengan baik tanpa adanya kendala, begitu pula persepsi nahkoda kapal terhadap fasilitas penunjang keselamatan pelayaran bahwa semua fasilitas sudah cukup dan dapat berfungsi dengan baik hanya ada sedikit kendala terkait kedalaman kolam dan bollard yang konstruksinya sudah rusak.