HUNIAN TRANSIT PENGUNGSI UNHCR DENGAN PENDEKATAN KOMUNITAS DI KOTA MAKASSAR

Kota Makassar merupakan salah satu kota yang ikut menandatangani Nota Kesepahaman dengan Internasional Organization for Migration (IOM) terkait penanganan pengungsi di Kota Makassar. Terdapat 1.369 jiwa yang mengungsi di Kota Makassar dan tersebar di 20 titik tempat penampungan. Beberapa tempat penampungan menunjukkan penurunan standar kualitas layanan, seperti kualitas air dan sanitasi yang memburuk, sirkulasi udara yang buruk, kurangnya ruang bersama dan ruang terbuka. Pengungsi merupakan makhluk sosial yang sedang tidak berada di negara asalnya dan pergerakannya terikat pada peraturan Rudenim. Oleh karena itu, perlu diadakan hunian transit layak huni bagi pengungsi dengan pendekatan yang mampu mengatasi masalah interaksi sosial dan meningkatkan kualitas diri pengungsi.
Metode perancangan dimulai dengan mengumpulkan data arsitektural dan non-arsitektural. Data diperoleh dengan melakukan studi literatur mengenai bangunan sejenis, survey lapangan, dan pengumpulan data. Hasil dari perancangan ini berupa kawasan hunian dengan konsep yang mampu menyeimbangkan antara kebutuhan privasi dengan kebutuhan komunitas untuk meningkatkan kualitas diri pengungsi sebagai makhluk sosial.