Pengaruh Sun-Shading pada Distribusi Pencahayaan Alami Ruang Kelas di Gedung Kuliah Terpadu Polimarin Semarang

Posisi geografis Indonesia yang berada di wilayah tropis, cahaya matahari yang melimpah dapat dioptimalkan melalui orientasi bukaan bangunan. Namun, hal ini juga membawa tantangan, seperti distribusi cahaya yang tidak merata atau terlalu silau. Oleh karena itu, diperlukan penyelesaian dengan menggunakan sun-shading dan light shelf untuk mengatasi masalah tersebut. Penelitian ini bertujuan untuk menilai hubungan antara orientasi bangunan dengan bentuk sun-shading, serta mengevaluasi efektivitas desain sun-shading yang saat ini digunakan. Selain itu, penelitian ini juga bertujuan untuk mengidentifikasi desain yang lebih efektif bagi bangunan kuliah terpadu. Penelitian ini dibagi dalam 3 tahap, yakni: 1) melakukan pengukuran lapangan menggunakan perangkat Arduino untuk mengumpulkan data intensitas cahaya; 2) pengumpulan data lapangan secara menyeluruh guna memahami distribusi cahaya dalam berbagai kondisi; dan 3) simulasi desain sun-shading yang ada di bangunan saat ini, lalu melakukan perbandingan dengan desain baru yang diusulkan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa desain sun-shading sangat mempengaruhi distribusi cahaya di dalam ruangan. Orientasi bangunan juga memainkan peran penting dalam distribusi pencahayaan. Desain terbaik yang saat ini digunakan adalah model A (diagonal kanan dan diagonal kiri), yang memiliki nilai persebaran yang lebih baik dibandingkan dengan model sun-shading yang lain. Sedangkan desain alternatif menunjukkan peningkatan persebaran cahaya di dalam ruangan dan penurunan intensitas pada baris titik ukur yang berjarak 0,5m dengan bukaan selubung. Desain alternatif dengan penambahan light shelf terbukti lebih efisien dalam meningkatkan sebaran cahaya alami di ruang kelas. Implementasi light shelf menjadi solusi efektif untuk menciptakan pencahayaan yang lebih merata. Penelitian ini menyarankan penggunaan light shelf untuk meningkatkan kualitas pencahayaan alami di ruang kelas.