MODEL LITERASI KESEHATAN BERBASIS MEDIA SOSIAL UNTUK MENINGKATKAN PERILAKU POSITIF REMAJA TENTANG KESEHATAN SEKSUAL DAN REPRODUKSI DI KOTA TERNATE

Latar Belakang: Permasalahan kesehatan seksual dan reproduksi remaja menjadi salah satu faktor yang menghambat kualitas kehidupan remaja karena banyak remaja yang terjebak dalam perilaku seksual pranikah dan hal ini telah menjadi salah satu issue masalah kesehatan masyarakat secara nasional. Tujuan: Mengidentifikasi, mengembangkan, mengimplementasikan dan mengevaluasi sebuah model literasi kesehatan berbasis media sosial untuk meningkatkan perilaku positif remaja tentang kesehatan seksual dan reproduksi. Metode: Penelitian ini menggunakan mixed methods dengan sequential exploratory yang terdiri atas 3 tahapan dan dilaksanakan di Kota Ternate. Penelitian tahap satu dengan desain kualitatif, informan dari DPPKB, Dinas Kesehatan, dan guru, untuk kuantitatif dengan responden remaja uasia 12-15 tahun. Penelitian tahap 2 adalah mengembangkan dan mengevaluasi aplikasi dengan informan ahli materi dan IT, dan responden uji coba adalah remaja usia 12-15 tahun. Penelitian tahap 3 adalah quasi eksperimen dengan sampel sebanyak 150 kelompok intervensi dan 150 kelompok kontrol remaja usia 12-15 tahun dan pengambilan sampel dilakukan simple random sampling. Analisa data kualitatif menggunakan analisis tematik dan data kuantitatif menggunakan uji uji perbedaan mean, yaitu uji wilcoxon dan uji mann-whitney. Hasil Penelitian: Pada tahap satu diperoleh hasil bahwa pengetahuan (0,040), sikap (0,002), dan akses informasi (0,000) berpengaruh terhadap perilaku berisiko pada remaja karena nilai p value < 0,05 dan permasalahan remaja membutuhkan suatu media yang memuat edukasi kesehatan seksual dan reproduksi dan berbasis teknologi. Tahap 2 adalah membuat aplikasi My Bestie Kespro dan berdasarkan hasil review para ahli didapatkan nilai rata-rata berdasarkan desain adalah 4,66 dengan kriteria baik, dan uji coba end user mendapatkan nilai > 80% dengan kriteria sangat baik dan baik. Hasil yang didapatkan pada tahap 3 yaitu distribusi responden berdasarkan kelompok usia pada kelompok intervensi maupun pada kelompok kontrol paling banyak berada pada kelompok umur 13 tahun yaitu 79,3% dan 74%, jenis kelamin perempuan dengan 54% dan 62,7%, dan lebih dari setengah responden mendapatkan informasi tentang kesehatan seksual dan reproduksi yaitu 52% dan 53,3%. Analisis juga dilakukan pada peningkatan poin dan didapatkan hasil bahwa yang paling banyak mengalami peningkatan yaitu pengetahuan sebesar 10,63 poin. Terdapat pengaruh intervensi My Bestie Kespro terhadap peningkatan pengetahuan (0,000), sikap (0,000), tindakan (0,000), norma subjektif (0,000), kontrol perilaku (0,000), dan literasi kesehatan remaja Kota Ternate dengan nilai p value < 0,005. Kesimpulan: Edukasi kesehatan seksual dan reproduksi aplikasi My Bestie Kespro berpengaruh dalam meningkatkan pengetahuan, sikap, tindakan, norma subjektif, kontrol perilaku, dan literasi kesehatan remaja di Kota Ternate. Penelitian ini merekomendasikan kepada Pemerintah Kota Ternate, khususnya Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana, Dinas Kesehatan, dan Dinas Pendidikan untuk dapat menerapkan kebijakan terkait edukasi literasi kesehatan berbasis media sosial My Bestie Kespro untuk meningkatkan perilaku positif remaja usia 12-15 tahun.