Bandaso, Milenia Saputri (2024) Laju Infiltrasi pada Kebun Kakao dan Kelapa Sawit di Kabupaten Luwu Utara. Skripsi thesis, universitas hasanuddin makassar.
G011181405_skripsi_27-08-2024 bab 1-2.pdf
Download (1MB)
G011181405_skripsi_27-08-2024 cover1.jpg
Download (404kB) | Preview
G011181405_skripsi_27-08-2024 dp.pdf
Download (1MB)
G011181405_skripsi_27-08-2024.pdf
Restricted to Repository staff only
Download (4MB)
Abstract (Abstrak)
Latar belakang. Luwu Utara merupakan salah satu Kabupaten di Provinsi Sulawesi Selatan yang merupakan salah satu daerah produsen kakao dan kelapa sawit. Daerah ini umumnya memiliki curah hujan relatif tinggi dengan kondisi tekstur tanah berpasir. Infiltrasi berperan penting dalam mengendalikan ketersediaan air di dalam tanah. Penggunaan lahan yang berbeda dapat menyebabkan laju infiltrasi yang berbeda pula. Infiltrasi yang rendah berpotensi membentuk aliran permukaan yang cepat sehingga menyebabkan erosi dan berbagai konsekuensi lainnya, seperti penurunan kualitas tanah dan ketersediaan air tanah. Tujuan. Penelitian ini bertujuan untuk mempelajari laju infiltrasi pada kebun kakao dan kelapa sawit di Kabupaten Luwu Utara. Metode. Penelitian ini dilakukan di kebun kakao dan kelapa sawit di Kecamatan Sabbang dan Kecamatan Sabbang Selatan, Kabupaten Luwu Utara, Sulawesi Selatan. Sampel tanah utuh dan terganggu masing-masing diambil sebanyak 12 sampel. Infiltrasi diukur secara langsung menggunakan infiltrometer ring ganda (double ring infiltrometer) dengan tinggi genangan konstan sistem pipa mariotte. Laju infiltrasi dihitung menggunakan persamaan model Kostiakov. Hasil. Tanah di lokasi penelitian didominasi oleh tekstur tanah lempung berpasir. Bulk density pada kakao lebih rendah dibanding pada kelapa sawit. Pada kedua lahan tersebut memiliki nilai C-organik yang relatif rendah karena hanya berkisar antara 1,41-1,84%. Sementara, nilai porositas pada kelapa sawit dan kakao juga termasuk kategori sangat buruk yaitu hanya berkisar antara 0,58-0,61 m3m-3.Laju infiltrasi setelah 2 jam pengukuran pada kebun kakao yaitu 21,703 cm jam-1, dan pada kelapa sawit laju infiltrasi yaitu 3,562 cm jam-1. Infiltrasi kumulatif pada penggunaan lahan kelapa sawit dan kakao menunjukkan hasil yang linear dimana setiap pertambahan waktu jumlah air yang meresap kedalam tanah juga semakin bertambah. Kesimpulan. Kebun kakao dengan tekstur tanah lempung berpasir, nilai bulk density sebesar 1,04-1,07 g cm-3, porositas sebesar 0,60-0,61 m3m-3 dan kandungan C-organik yang relatif rendah yakni 1,45-1,67% memiliki laju infiltrasi rata-rata sebesar 21,48 cm jam-1 dengan kriteria cepat. Kebun kelapa sawit dengan tekstur tanah lempung berpasir, nilai bulk density sebesar 1,09-1,12 g cm-3, porositas sebesar 0,58-0,59 m3m-3, dan kandungan C-organik rendah yakni 1,41-1,84% memiliki laju infiltrasi rata-rata sebesar 0,54 cm jam-1 dengan kriteria agak lambat.
Item Type: | Thesis (Skripsi) |
---|---|
Subjects: | S Agriculture > S Agriculture (General) |
Divisions (Program Studi): | Fakultas Pertanian > Agroteknologi |
Depositing User: | Unnamed user with username pkl |
Date Deposited: | 02 Oct 2024 06:17 |
Last Modified: | 02 Oct 2024 06:17 |
URI: | http://repository.unhas.ac.id:443/id/eprint/38090 |