Gambaran Profil Saliva dan Manifestasi Oral pada Anak Stunting di Desa Taraweang, Kecamatan Bungoro, Kabupaten Pangkejene dan Kepulauan = Description of Saliva Profile and Oral Manifestations in Stunting Children in Taraweang Village, Bungoro, Pangkajene and Kepuaulan

Latar Belakang: Stunting merupakan masalah gizi kronis pada anak yang memiliki tinggi badan yang kurang dibandingkan dengan anak seusianya. Stunting bersifat multifaktorial dan dikaitkan dengan sanitasi, BBLR, tingkat pendapatan keluarga, hingga tingkat pendidikan ibu. Stunting yang merupakan salah satu bentuk malnutrisi dapat menyebabkan terjadinya beberapa gangguan pada struktur oral, salah satunya adalah atrofi kelenjar saliva. Atrofi kelenjar saliva dapat menyebabkan hipofungsi kelenjar saliva yang dapat mengganggu kondisi rongga mulut anak. Ketika terjadi hipofungsi, salivary flow rate (SFR) dan pH saliva juga ikut mengalami penurunan. Saliva adalah faktor esensial di rongga mulut sehingga perlu untuk terus dalam kondisi normal. Tujuan: Untuk mengetahui gambaran profil saliva dan manifestasi oral pada anak stunting di Desa Taraweang, Kecamatan Bungoro, Kabupaten Pangkajene dan Kepulauan. Metode: Jenis penelitian ini adalah observasional deskriptif dengan desain penelitian cross-sectional dan pengambilan sampel dilakukan dengan metode purposive sampling dengan pengambilan saliva kemudian dilakukan pemeriksaan SFR dan pH saliva. Hasil: Hasil penelitian menunjukkan bahwa mayoritas anak laki-laki menderita stunting (54,8%) dibandingkan dengan perempuan (45,2%), nilai SFR yang dibawah normal (lambat dan hiposalivasi), tetapi dengan pH netral – basa dengan gambaran manifestasi oral cenderung normal. Kesimpulan: Dari penelitian yang dilakukan dapat disimpulkan bahwa anak laki-laki cenderung menderita stunting dibandingkan dengan perempua, terjadi penurunan salivary flow rate pada anak stunting tetapi tidak terjadi penurunan pH pada saliva anak stunting, serta kondisi rongga mulut anak stunting yang diteliti cenderung normal dan hanya sebagian kecil yang memiliki lesi jaringan lunak rongga mulut.