KOMBINASI SELULOSA LIMBAH GERGAJIAN KAYU DAN PATI LIMBAH OLAHAN SAGU SEBAGAI KOMPOSIT BIOFOAM UNTUK KEMASAN RAMAH LINGKUNGAN = Combination of Cellulose From Sawdust Waste and Starch From Sago Processing Waste As A Biofoam Composite for Eco-Friendly Food Packaging


Dwiyanti, Dita (2024) KOMBINASI SELULOSA LIMBAH GERGAJIAN KAYU DAN PATI LIMBAH OLAHAN SAGU SEBAGAI KOMPOSIT BIOFOAM UNTUK KEMASAN RAMAH LINGKUNGAN = Combination of Cellulose From Sawdust Waste and Starch From Sago Processing Waste As A Biofoam Composite for Eco-Friendly Food Packaging. Skripsi thesis, Universitas Hasanuddin.

[thumbnail of COVER]
Preview
Image (COVER)
M011191170_skripsi_30-08-2024 cover1.jpg

Download (267kB) | Preview
[thumbnail of BAB 1-2] Text (BAB 1-2)
M011191170_skripsi_30-08-2024 bab 1-2.pdf

Download (380kB)
[thumbnail of DAPUS] Text (DAPUS)
M011191170_skripsi_30-08-2024 dp.pdf

Download (962kB)
[thumbnail of FULL TEXT] Text (FULL TEXT)
M011191170_skripsi_30-08-2024.pdf
Restricted to Repository staff only until 20 August 2026.

Download (1MB)

Abstract (Abstrak)

Styrofoam, yang terbuat dari polistirena, praktis dan ringan tetapi menimbulkan risiko kesehatan karena transfer stirena ke makanan. Sebagai alternatif yang berkelanjutan, biofoam dari selulosa kayu menawarkan ketahanan air yang lebih unggul berkat struktur polimer rantai panjangnya dibandingkan dengan selulosa limbah pertanian. Penelitian ini bertujuan untuk menentukan biofoam dari limbah gergaji kayu sengon dan pati limbah olahan sagu, dengan fokus pada menemukan rasio pengisi dan pengikat yang optimal untuk meningkatkan sifat fisik dan mekanis. Metode ekstraksi bahan baku meliputi delignifikasi pada serbuk gergajian kayu dan hidrolisis asam pada pati limbah olahan sagu. Pengujian biofoam meliputi kimia, fisik dan mekanik. Pengujian kimia pada biofoam yang diuji adalah Fourier Transform Infra Red (FTIR). Pengujian sifat fisik biofoam yang diuji meliputi kadar air dan biodegradasi. Sementara pengujian sifat mekanik biofoam yang diuji adalah kuat tarik. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terjadi peningkatan penyerapan air dan penurunan nilai kuat tarik seiring dengan peningkatan rasio komposisi pati pada sampel biofoam. Biofoam paling efektif, tanpa pati sagu (F4), menunjukkan tingkat penyerapan air sebesar 23%, kemampuan degradasi sebesar 30,40%, dan kekuatan tarik sebesar 1,36 kg/cm². Komposisi ini menyeimbangkan daya tahan dan biodegradabilitas, menjadikannya cocok untuk kemasan makanan ramah lingkungan.

Item Type: Thesis (Skripsi)
Uncontrolled Keywords: Biofoam; Selulosa; Limbah gergajian kayu; Pati sagu
Subjects: S Agriculture > SD Forestry
Divisions (Program Studi): Fakultas Kehutanan > Kehutanan
Depositing User: Unnamed user with username pkl
Date Deposited: 05 Sep 2024 01:54
Last Modified: 05 Sep 2024 01:54
URI: http://repository.unhas.ac.id:443/id/eprint/36891

Actions (login required)

View Item
View Item