ANALISIS KETERSEDIAAN AIR DI LAHAN PERTANIAN KECAMATAN TANRALILI KABUPATEN MAROS DENGAN METODE THORNTHWAITE- MATHER

Latar Belakang. Kecamatan Tanralili adalah salah satu daerah di Kabupaten Maros yang memanfaatkan sektor pertanian sebagai mata pencaharian utama. Pola curah hujan memengaruhi ketersediaan air, pola tanam, lama masa tanam dan komoditi tanaman pada lahan pertanian. Pendekatan neraca air memungkinkan untuk mengevaluasi dinamika air tanah. Pendugaan potensi ketersediaan air dapat dilakukan menggunakan metode Thornthwaite-Mather. Tujuan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui potensi ketersediaan air untuk lahan pertanian di Kecamatan Tanralili serta mengetahui bulan surplus dan defisit. Metode. Pengambilan sampel tanah dilakukan dengan metode survei di Kecamatan tanralili dan di tentukan 12 titik pengambilan sampel tanah berdasarkan jenis penggunaan lahan, jenis tanah dan kemiringan lereng. Analisis sifat fisik dan sifat kimia tanah berupa permeabilitas, bulk density, tekstur, C-organik. Metode Thornthwaite-Mather menggunakan pendekatan surplus dan defisit. Surplus ditentukan dengan mengurangi rata- rata curah hujan (P) bulanan dengan besarnya evapotranspirasi potensial (ETp) dan perubahan kelengasan tanah (∆ST). Penentuan defisit dengan mengurangi nilai evapotranspirasi potensial (ETp) dengan nilai evapotranspirasi aktual (ETa). Hasil. Tekstur tanah dominan pada lokasi penelitian adalah liat dengan kandungan C-organik tanah berkisar 1,84% - 3,43%, nilai bulk density rata-rata <1,30 g/mm dan permeabilitas berkisar antara 0,90 mm/jam – 3,74 mm/jam. Curah hujan lima tahun terakhir (2017-2021) yaitu 3465 mm/tahun sedangkan ETp dan ETa masing-masing 2114 mm/tahun dan 1683 mm/tahun. Surplus pada setiap penggunaan lahan di kec. Tanralili berkisar antara 1941 mm/tahun sampai 1968 mm/tahun, dengan surplus terjadi selama enam bulan berturut-turut yaitu November sampai April, dan defisit air 623 mm/tahun sampai 649 mm/tahun, dengan enam bulan desifit berturut-turut yaitu Mei sampai Oktober. Kesimpulan. Hasil analisis potensi ketersediaan air menggunakan metode Thornthwaite-Mather di Kecamatan Tanralili menunjukan terjadi surplus selama enam bulan berturut-turut pada setiap jenis penggunaan lahan dengan surplus tertinggi secara umum terjadi pada pertanian lahan kering campur. Surplus terjadi pada bulan November sampai April dengan surplus mencapai 1941 sampai 1968 mm/bulan. Sedangkan defisit air terjadi selama enam bulan berturut-turut Mei sampai Oktober dengan defisit berkisar antara 623 mm/tahun sampai 649 mm/tahun.