PENGARUH AKTIVITAS TAMBANG MARMER TERHADAP KONDISI HIDROLOGI DAN KUALITAS AIR TANAH DI DESA KALABIRANG KECAMATAN MINASATE’NE KABUPATEN PANGKEP = THE EFFECT OF MARBLE MINING ACTIVITIES ON HYDROLOGICAL CONDITIONS AND GROUNDWATER QUALITY IN KALABIRANG VILLAGE, MINASATE'NE DISTRICT, PANGKEP REGENCY

Didik Eka Saputra. Pengaruh Aktivitas Tambang Marmer Terhadap Kondisi Hidrologi dan Kualitas Air Tanah di Desa Kalabirang Kecamatan Minasate’ne Kabupaten Pangkep. (Dibimbing oleh Hazairin Zubair dan Meutia Farida).
Latar Belakang. Kabupaten Pangkep tepatnya di Kecamatan Minasate'ne mempunyai potensi sumber daya alam yang cukup kaya dimana salah satu jenis kegiatan pemanfaatannya adalah penambangan marmer. Aktivitas penambangan ini berdampak pada kondisi lingkungan, salah satunya permasalahan hidrologi dan air tanah. Saat ini keadaan air tanah di sekitar lokasi penambangan cukup terganggu, terutama kondisi sumur warga yang pada musim kemarau mengalami penurunan muka air tanah. Tujuan. Untuk mengetahui perubahan kondisi hidrologi, kualitas air di sekitar lokasi tambang, dan untuk menentukan kedalaman penggalian maksimum di lokasi pertambangan marmer agar efektif dan efisien sehingga tidak mempengaruhi kondisi hidrologi di sekitar lokasi tambang. Metode. Penelitian dilakukan dengan melakukan pengukuran geolistrik, pengambilan sampel air dilokasi tambang, mengukur kondisi fisik dan kimia air melalui uji laboraturium, mengolah data lapangan dan curah hujan di excel, dan membuat peta menggunakan software ArcGIS. Hasil. Pengukuran geolistrik airtanah di pada kedalaman 10,7 – 17,2 meter. Adanya air tanah dalam yang muncul pada front penambangan PT. Wutama Tri Makmur mempunyai kapasitas ± 161,94 liter/detik namun dari segi fisika, kimia dan biologi air pada lokasi penambangan, kolam resapan dan sumur masyarakat masih berada pada ambang batas baku mutu air dimana pH berkisar antara 6,5 - 7 dan TDS 65 - 1292 mg/l. Kesimpulan. Sistem penambangan yang direncanakan kedepan sebaiknya tidak mendekati level kedalaman air tanah dan perlu adanya penanganan yang lebih intensif terhadap air tanah yang muncul di front penambangan PT. Wutama Tri Makmur.