Hubungan Antara Durasi Kerja dengan Forward Head Posture pada Penjahit di Kecamatan Tamalanrea Kota Makassar = The Realtionship Between Work Duration and Forward Head Posture in Tailors in Tamalanrea Sub-District Makassar City

Latar belakang. Penjahit termasuk dalam usaha berskala kecil atau usaha
informal dikarenakan sifatnya yang tidak terikat dengan pemerintah dan para
tenaga kerja tidak mendapatkan jaminan perlindungan dari pemerintah.
Dikarenakan tidak terikat dengan pemerintah membuat pekerja di sektor usaha
informal memiliki resiko kesehatan yang cukup tinggi. Terdapat beberapa faktor
pekerjaan yang dapat mempengaruhi kesehatan, salah satunya adalah durasi
kerja. Penjahit sering bekerja dalam posisi duduk sambil menunduk dalam
durasi waktu yang lama. Posisi mempertahankan sikap tubuh tersebut dapat
mengakibatkan peningkatan kurva lordosis pada cervical dan membuat thoracal
menjadi hyperkifosis, peristiwa ini dikenal sebagai Forward Head Posture (FHP).
Tujuan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara durasi kerja
dengan Forward Head Posture pada penjahit di Kecamatan Tamalanrea Kota
Makassar. Metode. Penelitian ini adalah penelitian kuantitatif dengan
menggunakan rancangan deskriptif analitik dan menggunakan metode
pendekatan cross sectional dengan metode purposive sampling dan diperoleh
jumlah sampel sebanyak 54 penjahit yang memenuhi kriteria inklusi dan
eksklusi. FHP diukur dengan menggunakan alat ukur goniometer dan durasi
kerja menggunakan kuesioner. Hasil. Dari 54 responden, rata-rata durasi kerja
responden 13.43 jam/hari dan rata-rata nilai FHP responden pada penelitian ini
adalah 51.67⁰. Hasil uji korelasi menggunakan uji Fisher menunjukkan nilai
signifikan <0.001 yang artinya terdapat hubungan antara kedua variabel.
Kesimpulan. Kesimpulan pada penelitian ini adalah terdapat hubungan antara
durasi kerja dengan Forward Head Posture pada penjahit di Kecamatan
Tamalanrea Kota Makassar.