BIOSISTEMATIKA KOPI ARABIKA (Coffea arabica L.) KABUPATEN BANTAENG BERBASIS MORFOLOGI ANATOMI DAN MOLEKULER SIMPLE SEQUENCE REPEAT (SSR)

Kabupaten Bantaeng merupakan salah satu kabupaten sentral produksi komoditas
kopi arabika di Sulawesi Selatan. Daerah-daerah penghasil kopi yang ada di
kabupaten Bantaeng tersebar di beberapa kecamatan. Kecamatan Tompobulu,
Eremerasa, Bantaeng, Sinoa, dan Uluere. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui
perbedaan dan keragaman dari varietas kopi arabika secara morfologi,anatomi dan
molekuler. Penelitian dilakukan pada dua Lokasi berbeda yang pertama untuk
pengambilan data morfologi, sampel anatomi dan molekuler dilakukan di kebun kopi
Kabupaten Bantaeng dan pengamatan stomata serta molekuler dilakukan di
laboratorium biologi molekuler Balai Pengujian Standar Instrumen Tanaman Serealia
Maros Sulawesi Selatan. Sebanyak 30 sampel di amati yang terbagi menjadi 3
varietas yaitu 10 sampel andongsari, 10 sampel Lin-S dan 10 sampel Typica. Untuk
pengujian molekuler menggunakan 20 marka SSR. Berdasarkan hasil penelitian dari
30 sampel yg terbagi menjadi 3 varietas secara morfologi terbagi menjadi 2 sub
klaster yaitu klaster I dan klaster II. Klaster I terdiri dari 19 sampel yang meliputi
andongsari dan Lin-S, klaster II terdiri dari 11 sampel yang terdiri dari 1 sampel
andongsari dan 10 sampel typica, dengan kofisien similaritas berkisar antara 0,78-
0,96. Sedangkan anatomi daun kopi hanya terdapat stomata pada bagian bawah
dengan jumlah stomata terbanyak terdapat pada sampel andongsari 7 dengan total
65 stomata dan stomata dengan jumlah terendah terdapat pada sampel typica 9
dengan total 14 stomata. Sedangkan berdasarkan hasil molekuler dengan nilai
kofisien similaritas 0,50-1,00 terlihat jelas berbedaan dengan terbagi menjadi dua
klaster. Klaster I terdiri dari sampel andongsari dan Lin-S dan klaster II terdiri dari
sampel typica. Berdasarkan hasil gabungan antara karakter morfologi anatomi dan
molekuler Coffea arabica L. nilai koefisien similarity berkisar antara 0,55-0,95 juga
terbagi menjadi dua klaster yaitu klaster I dan klaster II dimana hasil dari pembagian
klaster ini tidak jauh berbeda dengan hasil dari karakter molekuler pada klaster I
andongsari dan Lin-S berada dalam satu klaster yang sama sedangkan typica
memisah.