Pengembangan Model Asesmen Berbasis Indeks dalam Pengelolaan Material Transmisi Utama pada PT PLN (Persero) UIKL Sulawesi

Pemerintah Indonesia bersinergi dengan PLN selaku BUMN pengelola sistem ketenagalistrikan melalui Program Pembangunan Ketenagalistrikan 35.000 MW yang dicanangkan sebagai solusi pemenuhan kebutuhan energi listrik nasional. Selanjutnya, PLN melalui UIKL Sulawesi selaku unit pengelola proses bisnis penyaluran di Sulawesi menyikapi kondisi tersebut dengan cara menyusun program pengelolaan aset berdasarkan model asesmen multikriteria. Model asesmen ini menjadi penting dan krusial karena hasil akhir dari proses asesmen tersebut, berupa skor AHI, akan digunakan oleh pihak manajemen dalam penentuan keputusan strategis terkait langkah operasional perusahaan yang dapat berdampak pada hajat hidup khalayak berkenaan dengan ketersediaan tenaga listrik di Sulawesi. Pada tahun 2021, didapati bahwa capaian evaluasi AHI MTU di lingkungan UIKL Sulawesi berada pada angka 41,17% dari total populasi MTU sehingga menimbulkan potensi penurunan ketepatan pengambilan keputusan akibat adanya sejumlah besar MTU yang tidak terpantau kondisinya. Untuk itu dilakukan pengumpulan data terkait proses dan kendala yang dihadapi menggunakan metode observasi dan wawancara. Selanjutnya dilakukan analisa Root Cause Analysis (RCA) untuk mencari akar permasalahan beserta solusi yang bisa dilakukan. Dengan menggunakan matriks prioritas, dipilihlah dua dari total sebelas usulan solusi untuk dilaksankan: asesmen kualitas data dan penyesuaian formula asesmen MTU. Penilaian kualitas data dilakukan berdasarkan kerangka kerja InfoQ. Selanjutnya, dilakukan perbandingan skor AHI sebelum dan sesudah implementasi kedua solusi tersebut dengan menggunakan metode Paired t Test. Hasil akhir yang diperoleh: (1) Terdapat beberapa faktor yang menyebabkan rendahnya cakupan evaluasi MTU UIKL Sulawesi pada 2021; (2) Formula asesmen MTU berhasil dikembangkan dengan menambahkan kriteria Certainty Level; (3) Kualitas data hasil uji berhasil ditingkatkan dari semula 2,76 menjadi 4,69; dan (4) Terjadi peningkatan skor AHI dibuktikan dengan hasil analisa Paired t Test yang menunjukkan nilai t_hitung>t_crit untuk semua jenis MTU.