ANALISIS RANTAI PASOK (Supply Chain) DAN MODEL PENGEMBANGAN PEMASARAN USAHA IKAN ASAP DI KABUPATEN BONE = SUPPLY CHAIN ANALYSIS AND MARKETING DEVELOPMENT MODEL FOR SMOKED FISH BUSINESS IN BONE DISTRICT

Latar belakang. Kabupaten Bone memiliki produksi ikan pelagis besar (tuna, cakalang, tongkol) sebesar 33.564,7 ton/tahun berdasarkan data Dinas Kelautan dan Perikanan Sulawesi Selatan yang ketersediaannya tidak pasti membuat pengolahan ikan asap memiliki produksi yang minim sehingga keterbatasan dalam pemasarannya hanya memenuhi permintaan pasar lokal di Kabupaten Bone. Tujuan. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis rantai pasok pemasaran usaha ikan asap, menganalisis efisiensi pemasaran, dan menganalisis model pengembangan pemasaran usaha ikan asap di Kabupaten Bone. Metode. Penelitian ini menggunakan metode penelitian research mix (kualitatif dan kuantitatif), pengambilan sampel menggunakan metode sensus untuk produsen, pengecer dan konsumen akhir satu, dan metode Accidental sampling untuk konsumen akhir dua. Jumlah sampel yang digunakan 38 orang produsen, 26 orang pengecer, 17 orang konsumen akhir satu dan 96 orang konsumen akhir dua. Data yang didapatkan dianalisis menggunakan pendekatan Food Supply Chain Network (FSCN), Analisis pemasaran, dan Structural Equation Modelling (SEM) dengan variabel Product (X1), Price (X2), Place (X3), Promotion (X4), Kepuasan (Y1), dan Loyalitas (Y2). Hasil. Rantai pasok usaha ikan asap menggunakan pendekatan FSCN pada struktur rantai pasok terdapat 3 saluran pemasaran yang melalui beberapa tahap hingga pada sasaran pasar dan pengembangan usaha ikan asap dan ada aspek risiko berupa kurangnya pasokan ikan segar untuk diolah menjadi ikan asap yang disebabkan oleh faktor cuaca. Margin pemasaran pada saluran pertama sebesar Rp. 1.490,-/Iris dan saluran kedua sebesar Rp.2.973,-/Iris dan saluran ketiga sebesar Rp.2.347,-Iris. Pemasaran usaha ikan asap dinyatakan efisien karena memiliki nilai efisien dibawah 50%. Saluran pertama sebesar 0,03%, saluran kedua 0,04% dan saluran ketiga 0,04%. Analisis model pengembangan usaha ikan asap diketahui bahwa variabel produk berpengaruh sangat signifikan (pvalue 0.000 dan 0.043 ), Price (pvalue 0.000 dan 0.000), Place (pvalue 0.003 dan 0.578) dan Promotion (pvalue 0.000 dan 0.032) terhadap kepuasan dan loyalitas konsumen dalam pengembangan pemasaran usaha ikan asap. Kesimpulan. Penelitian menunjukkan rantai pasok usaha ikan asap di Kabupaten Bone berdasarkan kerangka FSCN sudah berjalan dengan baik dan lancar. Analisis pemasaran usaha ikan asap di Kabupaten Bone memiliki tiga saluran pemasaran yang dinyatakan efisien. Model pengembangan pemasaran usaha ikan asap di Kabupaten Bone menggunakan variabel (produk, price, place dan promotion) yang berpengaruh signifikan terhadap kepuasan dan loyalitas konsumen sehingga dapat mengembangkan pemasaran usaha ikan asap di Kabupaten Bone.

Keywords : Rantai pasok, Pemasaran, Pengembangan, Struqtural Equation Modelling