Busaeri, Dwi Novrianty (2024) EFEK EKSTRAK ETANOL TIDAK LARUT N-HEKSAN DAUN GATAL (Laportea decumana) PADA FASE INFLAMASI, PROLIFERASI DAN MATURASI PENYEMBUHAN LUKA PADA TIKUS MODEL PERLUKAAN AKUT = EFFECTS OF INSOLUBLE ETHANOL EXTRACT N-HEXANE OF ITCH LEAVES (Laportea decumana) ON THE INFLAMMATION, PROLIFERATION AND MATURATION PHASE OF WOUND HEALING IN RATS IN ACUTE WOUND MODEL. Thesis thesis, Universitas Hasanuddin.
N012221041_tesis_21-03-2024 cover1.png
Download (125kB) | Preview
N012221041_tesis_21-03-2024 1-2.pdf
Download (999kB)
N012221041_tesis_21-03-2024 dp.pdf
Download (2MB)
N012221041_tesis_21-03-2024.pdf
Restricted to Repository staff only until 1 August 2026.
Download (5MB)
Abstract (Abstrak)
DWI NOVRIANTY BUSAERI. Efek Ekstrak Etanol Tidak Larut N-Heksan Daun Gatal (Laportea decumana) pada Fase Inflamasi, Proliferasi dan Maturasi Penyembuhan Luka pada Tikus Model Perlukaan Akut (dibimbing oleh Yulia Yusrini Djabir dan Rina Agustina).
Laportea decumana (Roxb.) Wedd merupakan tanaman yang secara tradisional digunakan untuk analgesik, antipiretik, antioksidan, antiinflamasi, dan antibakteri.
Tujuan : Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efek penyembuhan luka ekstrak etanol tidak larut n-heksan L. decumana pada fase inflamasi, proliferasi, dan maturasi pada tikus model perlukaan akut. Metode : Penelitian ini menggunakan metode true eksperimental laboratorium menggunakan desain penelitian Pre-Post Control Design Group pada parameter diameter luka dan Post Control Design Group
pada histopatologi kulit tikus menggunakan ekstrak tidak larut n-heksan L.decumana pada hewan coba yang diinduksi luka akut di empat area pada tikus jantan (n=15), dan diberi Vaseline, ekstrak L. decumana 2% (LD 2%), LD 4%, dan Myrhax. Penilaian histopatologi luka selama fase inflamasi, proliferasi, dan maturasi dilakukan masing-masing pada hari ke-1, hari ke-4, dan hari ke-9 setelah induksi.
Hasil : Hasil menunjukkan bahwa diameter luka pada hari ke-9 secara signifikan lebih rendah pada LD 4% dan LD 2% dibandingkan dengan Vaseline menunjukkan P<0,05 yaitu 0,007 dan pengobatan dengan hasil yang mirip pada penggunaan Myrhax menunjukkan P<0,05 yaitu 0,009. Pemeriksaan histopatologi fase inflamasi seluruh luka menunjukkan edema, peningkatan leukosit, dan makrofag; namun, selama fase proliferasi, pengobatan LD 4% menunjukkan pembentukan jaringan granulasi dan fibroblast yang lebih banyak secara signifikan menunjukkan P<0,05 yaitu 0,016, kolagen yang lebih tebal dan re-epitelisasi yang lebih cepat pada fase maturasi dibandingkan dengan pengobatan menggunakan Vaseline. Kesimpulan : LD 4% menunjukkan efek penyembuhan luka yang lebih efektif pada tikus model
perlukaan akut, terutama mempercepat fase proliferasi dan maturasi penyembuhan luka.
Keywords : Laportea decumana, Penyembuhan Luka, Inflamasi, Proliferasi, dan Maturasi
Item Type: | Thesis (Thesis) |
---|---|
Uncontrolled Keywords: | Laportea decumana, Wound Healing, Inflammation, Proliferation, Maturation. |
Subjects: | R Medicine > RS Pharmacy and materia medica |
Divisions (Program Studi): | Fakultas Farmasi > Ilmu Farmasi |
Depositing User: | S.Sos Rasman - |
Date Deposited: | 28 Aug 2024 01:03 |
Last Modified: | 28 Aug 2024 01:03 |
URI: | http://repository.unhas.ac.id:443/id/eprint/35949 |