Simulasi Pembentukan Sumur Artesis Pada Sistem Akuifer Tertekan Kota Parepare Provinsi Sulawesi Selatan = Simulation of Artesian Well Formation in A Confined Aquifer in Parepare City South Sulawesi Selatan

Dalam peta Cekungan Air Tanah (CAT) Indonesia yang dikeluarkan oleh Kementerian Energi Sumberdaya Mineral (ESDM), Kota Parepare tidak termasuk dalam salah satu daerah yang memiliki cekungan air tanah di Indonesia. Namun, pemanfaatan air tanah dilakukan melalui sumur bor dan beberapa tempat ditemukan keadaan artesis. Hal ini menunjukkan adanya keterbatasan informasi terkait penyebaran keberadaan sistem air tanah. Tujuan dari penelitian adalah merekonstruksi model konseptual akuifer untuk mengetahui pembentukan sumur artesis dan menganalisis aliran air tanah pada sistem akuifer tertekan menggunakan simulasi numerik. Manfaat dari penelitian ini dapat dijadikan sebagai dasar dalam perumusan model konseptual cekungan air tanah Kota Parepare Provinsi Sulawesi Selatan. Metode penelitian yang digunakan adalah metode beda hingga (finite difference method) dengan menggunakan software vizual modflow flex 2013.1. Hasil penelitian diperoleh bahwa daerah model tersusun oleh endapan aluvium (batupasir dan batulempung) dan batuan vulkanik (tufa, breksi padu, dan breksi tertekar). Daerah model terdiri atas 6 lapisan yaitu akuifer bebas berupa batupasir dan tufa, lapisan akuiklud berupa batulempung, lapisan akuifer tertekan berupa breksi tertekar dan lapisan akuifuk berupa breksi padu. Pembentukan sumur artesis di daerah model terdapat pada akuifer tertekan berupa breksi terkekar dengan ketebalan rata-rata 45 meter. Pola aliran air tanah pada daerah model mengikuti arah kondisi topografi, yaitu dari bagian Timur mengarah ke bagian Barat (pesisir air laut Selat Makassar) dengan nilai head yang dihasilkan yaitu antara 0-199 mdpl. Nilai head masing-masing sumur artesis yaitu 33 mdpl, 29 mdpl, dan 19 mdpl. Hasil pemodelan air tanah diperoleh bahwa air tanah pada 0-42 mdpl dikategorikan sebagai zona artesis. Penampang tinggi muka air tanah daerah model menunjukkan bahwa diperoleh 3 zona artesis. Hasil kalibrasi dan validasi model diperoleh nilai koefisien korelasi (r) yang dihasilkan antara hasil observasi dan simulasi yaitu sebesar 0, 92 dan nilai Root Mean Square (RMS) yang dihasilkan sebesar 10,35 meter dengan normalized RMS sebesar 14,4%.

Kata Kunci : Air tanah; Sistem Akuifer; Artesis; Model air tanah; Simulasi Numerik