Analisis Kerawanan Banjir Menggunakan Metode Frequency Ratio di Daerah Aliran Sungai Walanae

Badan Nasional Penanggulangan Bencana merilis informasi bahwa banjir menempati posisi kedua dalam urutan bencana alam yang sering terjadi di Indonesia sejak Tahun 2012 – 2022. Di Sulawesi Selatan, banjir terjadi setiap tahunnya khususnya pada wilayah yang dipengaruhi oleh Daerah Aliran Sungai (DAS) Walanae. Kejadian banjir di DAS Walanae diakibatkan oleh beberapa faktor seperti perubahan lahan dan luapan dari sungai dan danau. Data dan informasi terkait faktor yang mempengaruhi kejadian banjir sangat diperlukan untuk pengelolaan DAS dan perencanaan pembangunan wilayah ke depannya. Penelitian ini kemudian dilakukan untuk mengetahui faktor yang paling mempengaruhi kejadian banjir dan memetakan tingkat kerawanan banjir di DAS Walanae dengan menggunakan metode Frequency Ratio (FR). Faktor penyebab banjir yang digunakan pada penelitian ini yaitu, curah hujan, Topographic Wetness Index (TWI), elevasi, kemiringan lereng, tutupan lahan, dan jarak dari sungai yang kemudian diolah untuk mendapatkan nilai frequency ratio. Inventarisasi kejadian banjir dilakukan dengan menggunakan dua bahan, yakni data dari BPBD Tahun 2020 – 2021 dan metode change detection citra Sentinel-1 GRD pada Google Earth Engine (GEE) Tahun 2022 yang menjadi dasar untuk menilai kerawanan banjir. Hasil dari penelitian menunjukkan bahwa faktor yang paling berpengaruh adalah tutupan lahan sebagai media penyerap air. Arahan pemanfaatan lahan dan mitigasi perlu ditindaklanjuti pada DAS Walanae, pengarahan dan bentuk perbaikan pada penataan pola ruang dengan mempertimbangkan penutupan/penggunaan lahan sebagai penentu karakteristik DAS, serta pengarahan pemanfaatan ruang secara langsung oleh pemerintah setempat.