Stabilisasi Campuran Tanah Kohesif & Organik Terhadap Kuat Geser Tanah Menggunakan Bakteri Bacillus Subtilis = Stabilisation of Cohesive & Organic Soil Mixtures on Soil Shear Strength Using Bacillus Subtilis Bacteria

MUSTAFA. Stabilisasi Campuran Tanah Kohesif & Organik Terhadap Kuat Geser Tanah Menggunakan Bakteri Bacillus Subtilis (dibimbing oleh Achmad Bakri Muhiddin dan Ariningsih Suprapti) Tanah memiliki peran sentral dalam industri konstruksi, karena bisa menjadi faktor penentu kesuksesan proyek konstruksi. Meskipun begitu, ketersediaan tanah yang cukup besar, terutama untuk proyek besar seperti pembangunan jalan, seringkali menjadi kendala. Selain itu, tanah dengan daya dukung yang memadai terkadang terbatas. Salah satu solusi yang dapat digunakan untuk mengatasi tantangan ini adalah memanfaatkan tanah buangan atau sedimen sebagai sumber tanah untuk proyek pembangunan. Penelitian ini dilakukan untuk mengevaluasi karakteristik tanah kohesif dan tanah organik yang diuji serta mengetahui pengaruh larutan bakteri Bacillus subtilis dan waktu pemeraman terhadap nilai kuat geser melalui pengujian direct shear (DST) di laboratorium. Tahap awal terdiri dari pemilihan bahan yang akan digunakan, dengan memeriksa karakteristiknya baik secara visual maupun non-visual. Dalam kerangka penelitian ini, berbagai pengujian karakteristik sifat fisis tanah dilakukan, termasuk pengujian kadar air, berat jenis, analisis saringan dan hydrometer, serta pengujian batas-batas Atterberg. Selain itu, ada juga pengujian sifat mekanis tanah, seperti pengujian pemadatan standar (Standar Proctor) dan pengujian geser langsung (direct shear). Pengujian dilakukan baik tanpa distabilisasi maupun dengan distabilisasi menggunakan bakteri Bacillus subtilis sebanyak 6%, dengan periode pemeraman selama 0 hari, 7 hari, 14 hari, dan 28 hari.Berdasarkan hasil pengujian sifat fisis tanah asli, tanah yang digunakan tergolong tanah lanau anorganik dengan plastis tinggi. Sedangkan tanah organik yang digunakan mengandung kadar organik 58,67% dan tergolong dalam kategori Peaty muck.Berdasakan hasil pengujian didapatkan semakin lama waktu pemeraman maka semakin tinggi nilai kohesi yang didapatkan,dengan puncak nilai kohesi tercapai pada sampel yang mengalami pemeraman selama 28 hari. Sedangkan untuk sudut geser campuran tanah yang distabilisasi menggunakan bakteri dengan variasi tanah organic 10%,20% ,30%,40%,50% dan 60% mengalami peningkatan nilai sudut geser pada pemeraman 7 hari, 14 hari dan 28 hari serta nilai sudut geser paling tinggi diperoleh pada campuran 30% tanah oraganik dan bakteri yaitu 28.96% dengan waktu pemeraman 14 hari.

Kata Kunci : Bacillus subtilis, DST, Tanah organik