EFEKTIVITAS ANTIOKSIDA ASTAXANTHIN DENGAN MENILAI KADAR GLUTATHION (GSH) TIKUS JANTAN WISTAR (Rattus norvegicus) YANG TERPAPAR ASAP ROKOK


Arbain, Yuniarti (2024) EFEKTIVITAS ANTIOKSIDA ASTAXANTHIN DENGAN MENILAI KADAR GLUTATHION (GSH) TIKUS JANTAN WISTAR (Rattus norvegicus) YANG TERPAPAR ASAP ROKOK. Thesis thesis, Universitas Hasanuddin.

[thumbnail of P062211038_tesis_01-03-2024 Cover1.jpg]
Preview
Image
P062211038_tesis_01-03-2024 Cover1.jpg

Download (441kB) | Preview
[thumbnail of P062211038_tesis_01-03-2024 Bab 1-2.pdf] Text
P062211038_tesis_01-03-2024 Bab 1-2.pdf

Download (806kB)
[thumbnail of P062211038_tesis_01-03-2024.pdf] Text
P062211038_tesis_01-03-2024.pdf
Restricted to Repository staff only

Download (2MB)
[thumbnail of P062211038_tesis_01-03-2024 Dapus.pdf] Text
P062211038_tesis_01-03-2024 Dapus.pdf

Download (1MB)

Abstract (Abstrak)

Asap rokok sangat banyak mengandung campuran racun yang kompleks, beberapa dari racun tersebut adalah radikal bebas. Glutathione (GSH) adalah antioksidan yang ada dihampir setiap sel dalam tubuh. Satu di antara contoh antioksidan eksogen adalah astaxanthin, suatu karotenoid yang banyak terdapat pada organisme laut. Penelitian ini bertujuan mengevaluasi efektivitas antioksidan astaxanthin dengan menilai kadar glutathione (GSH) tikus jantan Wistar (Rattus norvegicus) yang terpapar asap rokok. Penelitian ini adalah eksperimental laboratorik dengan desain penelitian post-test control group design, dengan mengelompokkan sampel hewan dalam 4 kelompok yang terdiri masing-masing 5 ekor hewan uji, kelompok K- (udara segar + aquadest 5 mL/ ekor pagi dan siang); kelompok K+ (asap rokok 2 batang/ hari + aquadest 5 mL/ ekor pagi dan siang); kelompok KP1 (asap rokok 2 batang/ hari + astaxanthin 12 mg/ ekor pagi dan siang); kelompok KP2 (asap rokok 5 batang/ hari + astaxanthin 12 mg/ekor pagi dan siang). Setelah 28 hari percobaan, sampel serum hewan uji diperiksa kadar GSH menggunakan metode ELISA dan sampel jaringan paru-paru dilakukan pemeriksaan histopatologi dengan pewarnaan H&E. Hasil penelitian ini tidak terdapat perbaikan kadar GSH serum yang signifikan setelah perlakuan dengan nilai p=0,096. Terdapat perbedaan signifikan (p=0.001) skor inflamasi paru pada semua kelompok penelitian. Disimpulkan astaxanthin tidak signifikan terhadap perbaikan kadar GSH serum, tetapi memperbaiki derajat kerusakan paru tikus, semakin tinggi dosis astaxanthin yang diberikan maka semakin tinggi efektifitas perbaikan derajat kerusakan paru tikus yang terpapar asap rokok.

Item Type: Thesis (Thesis)
Subjects: R Medicine > R Medicine (General)
Divisions (Program Studi): Program Pascasarjana > Ilmu Biomedik
Depositing User: - Andi Anna
Date Deposited: 25 Jul 2024 02:49
Last Modified: 25 Jul 2024 02:49
URI: http://repository.unhas.ac.id:443/id/eprint/35402

Actions (login required)

View Item
View Item