HUBUNGAN KONSENTRASI TIMBAL (Pb) PADA IBU HAMIL DENGAN KEJADIAN BERAT BADAN LAHIR RENDAH (BBLR) DI KOTA MAKASSAR

Berat bayi lahir rendah (BBLR) didefinisikan sebagai berat lahir kurang dari 2500 gram tanpa memandang masa gestasi. setiap 0,1 unit peningkatan Pb dalam darah ibu hamil pada trimester kedua menghasilkan sekitar 43 g penurunan berat lahir. Saat hamil, Pb diserap melalui plasenta hingga ke janin sehingga dapat meningkatkan risiko kerusakan perkembangan otak bayi. Menurut Profil Kesehatan Kabupaten/Kota se-Sulawesi Selatan, pada tahun 2021 kasus BBLR terbanyak di Kota Makassar sebesar 1.625 kasus dan terendah di Kabupaten Luwu Utara 95 kasus dan Kabupaten Selayar 109 kasus. Kota Makassar juga menduduki peringkat tertinggi tercemar Pb dalam darah rata-rata 23,96 µg/dl, melebihi kota metropolitan lainnya seperti Kota Jakarta dan Bandung yaitu 0,015 µg /dl dan 0,117 µg /dL. Penelitian ini merupakan penelitian observasional dengan desain studi kohort prospektif. Dilaksanakan di empat Puskesmas, yaitu Puskesmas Andalas, Puskesmas Mamajang, Puskesmas Panambungan, dan Puskesmas Dahlia. Sampel penelitian ini berjumlah 50 orang ibu hamil di Kota Makassar yang sedang hamil trimester ketiga. Dari hasil penelitian didapatkan responden yang memiliki konsentrasi Pb tinggi sebanyak 21 orang (42%) dan yang memiliki konsentrasi Pb rendah sebanyak 29 orang (58%). Data yang dianalisis menggunakan uji chi square menunjukkan bahwa penurunan tidak terdapat hubungan yang bermakna antara kadar Pb dalam darah, umur, pekerjaan, kadar hemoglobin, status gizi, dan frekuensi konsumsi seafood dengan kejadian BBLR di Kota Makassar dengan p value = >0.05. Disarankan bagi ibu hamil agar banyak mengkonsumsi sayuran hijau dan sayuran yang mengandung vitamin C, untuk membantu mendetoksifikasi logam berat dalam tubuh.