PUBLIC SERVICE MOTIVATION TERHADAP OPTIMALISASI PELAYANAN IDENTITAS KEPENDUDUKAN DIGITAL PADA DINAS KEPENDUDUKAN DAN PENCATATAN SIPIL KABUPATEN TORAJA UTARA = PUBLIC SERVICE MOTIVATION FOR OPTIMIZING DIGITAL POPULATION IDENTITY SERVICES AT THE POPULATION AND CIVIL REGISTRATION OFFICE OF NORTH TORAJA REGENCY

ASTI SITURU, Public Service Motivation Terhadap Optimalisasi Pelayanan Identitas Kependudukan Digital Pada Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kabupaten Toraja Utara. (Dibimbing oleh Thahir Haning dan Suryadi Lambali).
Penelitian ini bertujuan mengkaji bagaimana Public Service Motivation berkontribusi pada optimalisasi pelayanan identitas kependudukan digital di kabupaten Toraja Utara, menggunakan pendekatan Public Service Motivation oleh James L. Perry dengan indikator attraction to public policy making, commitment to public interest and civic duty, compassion, self sacrified. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif deskriptif, melalui wawancara, observasi dan juga dokumentasi. Informan penelitian terdiri dari pegawai Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kabupaten Toraja Utara dan masyarakat pengguna layanan Identitas Kependudukan Digital. Hasil penelitian menunjukkan bahwa attraction to public policy making dari Pejabat struktural, termasuk kepala dinas, kepala bidang, dan kepala seksi menunjukkan ketertarikan yang tinggi terhadap proses penyusunan kebijakan publik. Adapun pegawai setingkat staf dan operator menunjukkan kurangnya minat terhadap penyusunan kebijakan publik karena adanya persepsi bahwa tupoksi sebagai staf tidak mendukung pegawai untuk terlibat dalam proses penyusunan kebijakan administrasi kependudukan. Commitment to public interest and civic duty sudah dilaksanakan dengan cukup baik oleh pegawai. Hal ini ditunjukkan dengan menjalankan kegiatan pelayanan secara bertanggung jawab sesuai standar operasional prosedur dan regulasi terkait pelayanan administrasi kependudukan, menjamin waktu layanan yang cepat, dan memastikan ketepatan dan kebenaran dokumen serta memastikan layanan dilaksanakan secara gratis. Selain itu, pegawai memberikan respons positif terhadap pengaduan masyarakat. Untuk compassion, pegawai sudah menerapkan layanan yang ramah dan mengutamakan empati. Namun masih terdapat situasi dimana pegawai kurang ramah dalam memberikan layanan sehingga menimbulkan keluhan di masyarakat. Oleh karena itu, diperlukan peran proaktif pimpinan dalam melakukan evaluasi dan penempatan pegawai untuk memastikan kualitas pelayanan yang optimal. Terkait self sacrified, sebagian besar pegawai kependudukan telah menyadari dan menerapkan sikap pengorbanan diri demi kepentingan masyarakat dalam melaksanakan tugas layanan publik. Meskipun demikian, terdapat tuntutan dari pegawai terkait perlunya keseimbangan antara hak dan kewajiban, khususnya dalam hal pembayaran gaji yang seringkali terlambat, yang dapat mempengaruhi motivasi dalam pelaksanaan tugas.

Keywords : Public service motivation, optimalisasi, Identitas Kependudukan Digital