Pengaruh Resusitasi Cairan Terhadap Gambaran Histopatologi Jantung Kelinci (Oryctolagus cuniculus) Yang Mengalami Syok Hemoragik = The Effect of Fluid Resuscitation on Histopathological Features of the Heart of Rabbits (Oryctolagus Cuniculus) Experiencing Hemorrhagic Shock

Syok hemoragik merupakan hilangnya darah dalam waktu singkat dan tidak terkendali sehingga dapat mempengaruhi kerja jantung. Syok hemoragik dapat ditangani dengan transfusi darah, akan tetapi di Indonesia masih belum ada bank darah untuk hewan sehingga diperlukan alternatif lain seperti resusitasi cairan. Cairan yang dapat digunakan adalah kristaloid seperti RL dan koloid seperti gelatin. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui pengaruh resusitasi cairan RL dan kombinasi RL dan gelatin terhadap histopatologi jantung. Sampel yang digunakan adalah 12 ekor kelinci jantan yang dibagi menjadi 4 kelompok perlakuan yaitu kelompok kontrol negatif (NC), kontrol positif (PC), kelompok resusitasi RL (TG1) dan kelompok resusitasi kombinasi RL dan gelatin (TG2). Darah dikeluarkan sebanyak 30% dari total volume darah kelinci melalui arteri auricularis dan resusitasi cairan dilakukan selama 30 menit secara intravena. Analisis data menggunakan uji kruskall wallis dan mann whitney digunakan untuk mengetahui pengaruh signifikan. Hasil penelitian menunjukkan NC memiliki skor kerusakan terendah yaitu 0 dan terberat pada PC dengan skor 4. Sedangkan skor kerusakan TG1 adalah 3 dan TG2 dengan skor 1. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemberian resusitasi cairan kombinasi RL dan gelatin mengalami perbaikan kerusakan jantung pasca dilakukan syok hemoragik. Diperlukan penelitian lebih lanjut mengenai cairan lain yang dapat digunakan sebagai resusitasi pada syok hemoragik dan efek resusitasi cairan terhadap organ tubuh lainnya serta penelitian lebih lanjut untuk mengkaji cairan koloid khususnya gelatin masih jarang diteliti dan dimanfaatkan dalam praktek kedokteran hewan.

Keywords : Jantung, Resusitasi cairan, Syok hemoragik