KANDUNGAN MIKROPLASTIK PADA TIRAM (Crassostrea sp.) DI PERAIRAN KABUPATEN BARRU SULAWESI SELATAN

Mikroplastik merupakan pengertian dari plastik yang memiliki dimensi atau diameter utama yang kurang dari 5 mm. Salah satu biota filter feeder yang berpotensi terkontaminasi mikroplastik adalah tiram (Crassostrea sp.). Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi dan menganalisis karakteristik mikroplastik yang terakumuIasi pada berbagai berbagai titik stasiun pada tiram (Crassostrea sp.) dan perairan di Kabupaten Barru serta mengetahui kelimpahan mikroplastik pada tiram dan air. PeneIitian ini diIaksanakan pada buIan Februari – Juni 2023. PengambiIan sampel tiram Crassostrea sp. dan air dilakukan di dua stasiun pada substrat yang berbeda. Hasil yang diperoleh kemudian dianalisis secara deskriptif untuk mengetahui perbedaan kandungan mikroplastik pada tiram dan air. Pengamatan mikroplastik pada tiram dan air dilakukan dengan metode pengamatan visual menggunakan mikroskop. Perbedaan kelimpahan mikroplastik pada tiram antar substrat dianalisis menggunakan uji One-way ANOVA apabila terdapat perbedaan maka dilakukan uji lanjut Tukey, sedangkan perbedaan kelimpahan mikroplastik pada tiram air antar stasiun dianalisis menggunakan uji independent t-Test. Hasil penelitian yang dilakukan pada tiram dan perairan di Kabupaten Barru, Sulawesi Selatan menunjukkan Karakteristik bentuk dan warna mikroplastik pada tiram Crassostrea sp. dan air didominasi oleh bentuk line dan mikroplastik berwarna biru. Rata-rata kelimpahan mikroplastik yang ditemukan pada tiram Crassostrea sp. dari kedua lokasi berdasarkan uji t-student memeiliki kelimpahan yang sama (p>0,05), di Pancana sebanyak 3,20±3,34 partikel/g dan rata�rata kelimpahan di Lajari sebanyak 3,23±2,67 partikel/g. Rata-rata kelimpahan mikroplastik pada tiram yang diambil pada substrat mangrove di Pancana lebih tinggi dibandingkan substrat lainnya (p<0,05), sedangkan di Lajari kelimpahan mikroplastik sama pada ketiga substrat (p>0,05). Kelimpahan mikroplastik pada sampel air dari kedua lokasi sampling secara statistik juga memiliki kelimpahan yang sama (p>0,05), di Pancana memiliki rata-rata sebanyak 0,01±0,002 partikel/L dan di Lajari memiliki rata-rata sebanyak 0,007±0,002 partikel/L.