IDENTIFIKASI EVOLUSI FLUIDA PANAS BUMI BERDASARKAN COMPOSITE LOG DAN PRESSURE-TEMPERATURE SURVEY SUMUR LHD-A DAN LHD-B LAPANGAN PANAS BUMI PT. PERTAMINA GEOTHERMAL ENERGY AREA LAHENDONG, KOTA TOMOHON, PROVINSI SULAWESI UTARA = IDENTIFICATION OF GEOTHERMAL FLUID EVOLUTION BASED ON COMPOSITE LOG AND PRESSURE-TEMPERATURE SURVEY OF LHD-A AND LHD-B WELLS OF PT. PERTAMINA GEOTHERMAL ENERGY AREA LAHENDONG, TOMOHON CITY, NORTH SULAWESI PROVINCE


Tonapa, Lusius Evodius Anggi (2023) IDENTIFIKASI EVOLUSI FLUIDA PANAS BUMI BERDASARKAN COMPOSITE LOG DAN PRESSURE-TEMPERATURE SURVEY SUMUR LHD-A DAN LHD-B LAPANGAN PANAS BUMI PT. PERTAMINA GEOTHERMAL ENERGY AREA LAHENDONG, KOTA TOMOHON, PROVINSI SULAWESI UTARA = IDENTIFICATION OF GEOTHERMAL FLUID EVOLUTION BASED ON COMPOSITE LOG AND PRESSURE-TEMPERATURE SURVEY OF LHD-A AND LHD-B WELLS OF PT. PERTAMINA GEOTHERMAL ENERGY AREA LAHENDONG, TOMOHON CITY, NORTH SULAWESI PROVINCE. Skripsi thesis, Universitas Hasanuddin.

[thumbnail of Cover]
Preview
Image (Cover)
D061181503_skripsi_16-11-2023 CAVER1.jpg

Download (294kB) | Preview
[thumbnail of Bab 1-2] Text (Bab 1-2)
D061181503_skripsi_16-11-2023 BAB 1-2.pdf

Download (1MB)
[thumbnail of Dapus] Text (Dapus)
D061181503_skripsi_16-11-2023 DP.pdf

Download (1MB)
[thumbnail of Full Text] Text (Full Text)
D061181503_skripsi_16-11-2023.pdf
Restricted to Repository staff only until 2 February 2026.

Download (3MB)

Abstract (Abstrak)

Daerah penelitian masuk kedalam Wilayah Kerja Panas bumi Lahendong, tepatnya pada koordinat 124⁰49’30” BT dan 1⁰15’18”N LS yang merupakan salah satu WKP produktif di Indonesia yang telah berproduksi selama lebih dari 20 tahun dengan kapasitas produksi 120 MW yang berasal dari 6 unit pembangkit. Tujuan dari penelitian ini adalah mengidentifikasi zona alterasi pada feed zone daerah penelitian, mengidentifikasi kedalaman pada sistem panas bumi daerah penelitian, mengidentifikasi perubahan sistem panas bumi daerah penelitian. Lapangan panasbumi lahendong merupakan lapangan panasbumi yang telah beroperasi lama dan selama proses produksi panas bumi pada lapangan ini, tentunya akan terjadi perubahan karakteristik kedalaman reservoir yang dapat mempengaruhi kualitas maupun kuantitas panas bumi pada lapangan ini. Analisis tingkat alterasi dan pressure-temperature perlu dilakukan pada lapangan panas yang tengah beroperasi untuk dapat mengetahui dan melakukan monitoring terhadap kondisi reservoir agar proses produksi dapat maksimal dilakukan. Zona mineralisasi pada daerah ini adalah Zona Smektit, Zona Klorit-Ilit, Zona Epidot-Anhidrit, Zona Epidot-Serisit, dan Zona Aktinolit-Epidot dengan zona alterasi Zona Intermediate Argillic, Zona Advance Argillic, Zona Phylitic, Zona Outer Propilitic, Zona Inner Propilitic. Identifikasi kedalaman feed zone berdasarkan data serbuk bor (Cutting) yang didukung dengan XRD (X-Ray Diffraction), diindikasikan pada kedalaman 1010 mTVD pada sumur LHD-A, dan pada kedalaman 1100 mTVD pada sumur LHD-B. Sedangkan berdasarkan identifikasi PTS (Pressure-Temperature Survey) feed zone diidentifikasi pada kedalaman 1036 mTVD pada sumur LHD-A, dan 1103 mTVD pada sumur LHD-B. Keterdapatan mineral lempung berupa smektit grup yang diindikasikan menjadi lapisan clay cap pada sistem panas bumi sebagaimana yang ditemukan pada kedalaman 1010 mTVD keatas permukaan pada sumur LHD-A dan pada kedalaman 1100 mTVD pada sumur LHD-B. Sedangkan identifikasi zona reservoir yang diidentifikasi berdasarkan kemunculan mineral epidot, serisit dan adularia yang ditemukan pada kedalaman 1100 mTVD pada sumur LHD-A, dan kedalaman 1010 mTVD pada LHD-B. Berdasarkan identifikasi PTS (Pressure-Temperature Survey) diidentifikasi pula adanya indikasi reservoir dangkal pada kedalaman 450 mTVD sampai 700 mTVD yang diakibatkan oleh water influx yang kemungkinan diakibatakn adanya air yang masuk dari akuifer pada kedalaman tersebut. Sedangkan pada kedalaman lebih dari 2000 mTVD diidikasikan adanya anomali berupa Convective floIdentifikasi penurunan reservoir pada sumur LHD-A yang awalnya pada kedalaman 820 mTVD, mengalami penurunan 280 m hingga pada kedalaman 1100 mTVD. Sedangkan pada sumur LHD-B yang awalnya pada kedalaman 750 mTVD, mengalami penurunan 550 m hingga pada kedalaman 1300 mTVD.

Keywords : Lahendong, Panas Bumi, Pressure. Temperature, Alterasi, Composite Log.

Item Type: Thesis (Skripsi)
Uncontrolled Keywords: Lahendong, geothermal, pressure, temperature, alteration, composite log.
Subjects: T Technology > TA Engineering (General). Civil engineering (General)
Divisions (Program Studi): Fakultas Teknik > Teknik Geologi
Depositing User: S.Sos Rasman -
Date Deposited: 24 Apr 2024 06:19
Last Modified: 24 Apr 2024 06:19
URI: http://repository.unhas.ac.id:443/id/eprint/32613

Actions (login required)

View Item
View Item