THE MAIN CHARACTER IN DEALING WITH CREOLE'S SOCIETY PERSPECTIVE ON WOMEN IN THE AWAKENING NOVEL

ABSTRACT RAISA MURNI ANANDA M. The Main Character in Dealing with Creola’s Society Perspectiveon Women in The Awakening Novel (Supervised by Fathu Rahman and M. Amir P). This research delves into the intricate social dynamics of Creole society as portrayed in Kate Chopin's novel, "The Awakening," with a specific focus on the role and treatment of women. The research pursues two primary objectives: firstly, to unravel the prevailing social perspective of Creole society towards women, and secondly, to explore Edna Pontellier's relentless struggle in navigating this societal outlook. Employing a descriptive qualitative method, this research employs Berger's theory of social perspective to dissect the nuances within the novel. The findings illuminate Creole society's deeply ingrained beliefs, portraying women as fragile beings expected to maintain silence, unquestionably submit to their husbands' authority, and fulfill the role of devoted mothers. Furthermore, Edna Pontellier, the novel's protagonist, finds herself ensnared within the confines of this oppressive social construct. Edna's journey unfolds as she grapples with the challenges of establishing her Creole identity while bearing the brunt of discrimination. Over time, Edna's response to the suffocating patriarchy becomes evident as she defies Creole norms by pursuing a passionate love affair with Robert Lebrun, sending her children to live with their grandmother, leaving her husband's home, and engaging in a purely physical relationship with Alcee Arobin before ultimately meeting a tragic end through suicide. The implications of this study underscore the importance of preserving one's core principles while striving for personal freedom. It highlights the necessity for individuals to cultivate a resilient mindset when confronted with societal constraints. In conclusion, this research emphasizes the significance of advocating for women's independence and their right to shape their own destinies. It also underscores the limitations of Edna's character portrayal in the novel, which fails to exhibit substantial progressiveness. Consequently, this portrayal serves as a poignant reminder of the entrapment experienced by women during the era, underscoring the dire need for genuine freedom. Thus, the pursuit of personal freedom should never compromise the values and principles that form the foundation of one's identity. ABSTRAK RAISA MURNI ANANDA M. Karakter Utama Dalam Menghadapi Perspektif Masyarakat Kreola Terhadap Perempuan dalam Novel The Awakening. (Di bimbing oleh Fathu Rahman dan M. Amir P). Penelitian ini menggali dinamika sosial yang rumit dalam masyarakat Creole seperti yang digambarkan dalam novel Kate Chopin, "The Awakening," dengan fokus khusus pada peran dan perlakuan terhadap perempuan. Penelitian ini memiliki dua tujuan utama: pertama, untuk mengungkap perspektif sosial yang dominan dalam masyarakat Creole terhadap perempuan, dan kedua, untuk mengeksplorasi perjuangan tak kenal lelah Edna Pontellier dalam menghadapi pandangan masyarakat ini. Dengan menggunakan metode deskriptif kualitatif, penelitian ini mengadopsi teori perspektif sosial Berger untuk mengurai nuansa dalam novel tersebut. Temuan penelitian ini menerangi keyakinan yang sangat melekat dalam masyarakat Creole, yang menggambarkan perempuan sebagai makhluk yang rapuh yang diharapkan untuk tetap berdiam diri, tunduk tanpa ragu kepada otoritas suami mereka, dan memenuhi peran ibu yang tulus. Selain itu, Edna Pontellier, protagonis novel ini, mendapati dirinya terjebak dalam batasan konstruksi sosial yang membelenggunya. Perjalanan Edna terungkap ketika dia berjuang dengan tantangan dalam membangun identitas Creole-nya sambil memikul diskriminasi. Seiring berjalannya waktu, respon Edna terhadap patriarki yang membelenggunya menjadi jelas saat dia menentang norma-norma Creole dengan menjalani hubungan cinta yang penuh gairah dengan Robert Lebrun, mengirimkan anak-anaknya tinggal bersama nenek mereka, meninggalkan rumah suaminya, dan terlibat dalam hubungan fisik semata dengan Alcee Arobin sebelum akhirnya mengalami akhir yang tragis dengan bunuh diri. Implikasi penelitian ini menekankan pentingnya menjaga prinsip-prinsip inti sambil berjuang untuk kebebasan pribadi. Ini menyoroti perlunya individu untuk mengembangkan pola pikir yang tangguh ketika dihadapkan pada batasan-batasan sosial. Sebagai kesimpulan, penelitian ini menekankan pentingnya advokasi untuk kemandirian perempuan dan hak mereka untuk membentuk takdir mereka sendiri. Oleh karena itu, penampilan ini menjadi pengingat yang mengharukan tentang perasaan terperangkap yang dialami perempuan pada masa itu, yang menekankan perlunya kebebasan yang sejati. Oleh karena itu, perjuangan menuju kebebasan pribadi seharusnya tidak pernah mengorbankan nilai dan prinsip yang menjadi dasar identitas seseorang.