Limbongan, Joey Sequoiadendron (2023) STUDI PERKUATAN BALOK BETON BERTULANG DENGAN LAPISAN FRP HYBRID = Reinforced Concrete Beams Strengthened with Externally Bonded Hybrid FRP Sheets. Thesis thesis, Universitas Hasanuddin.
D012211003_tesis_04-05-2023 cover1.jpg
Download (216kB) | Preview
D012211003_tesis_04-05-2023 bab 1-3.pdf
Download (1MB)
D012211003_tesis_04-05-2023 dp.pdf
Download (972kB)
D012211003_tesis_04-05-2023.pdf
Restricted to Repository staff only until 15 January 2026.
Download (3MB)
Abstract (Abstrak)
Fiber Reinforced Polymer (FRP) merupakan salah satu alternatif perkuatan struktur yang ramai dikembangkan karena sifatnya yang memiliki kuat tarik yang tinggi, tidak mengalami korosi dan bobotnya yang ringan. Namun di lain sisi FRP relatif getas jika dibandingkan dengan tulangan baja konvensional. Penelitian ini menggunakan FRP hybrid yang terdiri dari GFRP dan CFRP. GFRP memiliki kuat tarik yang lebih rendah dari CFRP, sedangkan CFRP memiliki kuat tarik yang lebih tinggi tetapi regangan yang lebih kecil. Oleh karena itu, perlu dilakukan pengurangan kekuatan tarik dari CFRP dengan cara mengurangi luas penampangnya. Dengan menggabungkan GFRP dengan CFRP, diharapkan CFRP yang lebih getas akan mengalami keruntuhan terlebih dahulu diikuti GFRP yang lebih elastis, sehingga terjadi keruntuhan bertahap/sekuensial. Penelitian ini dibagi menjadi dua tahapan, yaitu uji kuat tarik hybrid FRP untuk menentukan variasi FRP hybrid yang mengalami fase keruntuhan sekuensial dan uji lentur balok untuk mengetahui pengaruh perkuatan FRP hybrid pada balok beton bertulang. Untuk uji kuat tarik FRP hybrid digunakan variasi FRP hybrid yaitu GC30 (lebar CFRP 30% dari lebar GFRP), GC40 (lebar CFRP 40% dari lebar GFRP) dan GC50 (lebar CFRP 50% dari lebar GFRP). Variasi yang menunjukkan perilaku keruntuhan sekuensial, kemudian akan diterapkan pada balok beton bertulang dengan dimensi 150x200x3300) mm. Sementara untuk pengujian lentur balok terdapat dua variasi, yaitu balok kontrol (BK) tanpa perkuatan FRP hybrid dan balok yang diperkuat dengan FRP hybrid (BGC). Hasil uji kuat tarik FRP hybrid, menunjukkan bahwa kegagalan sekuensial terjadi pada GC30 dan GC40. Namun GC40 memiliki beban ultimit yang lebih tinggi yaitu 24,86 kN sehingga untuk perkuatan pada balok beton bertulang digunakan variasi GC40. Berdasarkan hasil uji lentur BGC mengalami peningkatan kuat lentur sebesar 59,40% jika dibandingkan dengan BK. Untuk mode kegagalan yang terjadi yaitu kegagalan debonding akibat retak lentur (Intermediate Crack Debonding).
Item Type: | Thesis (Thesis) |
---|---|
Uncontrolled Keywords: | Balok Beton Bertulang, Perkuatan, FRP Hybrid |
Subjects: | T Technology > TA Engineering (General). Civil engineering (General) |
Divisions (Program Studi): | Fakultas Teknik > Teknik Sipil |
Depositing User: | S.Sos Rasman - |
Date Deposited: | 07 May 2024 02:48 |
Last Modified: | 07 May 2024 02:48 |
URI: | http://repository.unhas.ac.id:443/id/eprint/32167 |