PERILAKU GESER BALOK BETON BERTULANG YANG DIPERKUAT DENGAN FULL U-WRAP ABACA FIBER SHEET REINFORCED POLYMER = SHEAR BEHAVIOR OF REINFORCED CONCRETE BEAM WITH FULL U-WRAP ABACA FIBER SHEET REINFORCED POLYMER

Kerusakan yang terjadi pada balok beton bertulang biasanya ditandai dengan adanya retak, lubang dan spalling yang apabila tidak segera diatasi dapat menyebabkan terjadinya keruntuhan struktur. Dalam dunia ketekniksipilan dikenal istilah perkuatan (strengthening) sebagai salah satu cara untuk meningkatkan kapasitas elemen struktur dalam menahan beban. Seiring berkembangnya teknologi konstruksi terdapat beberapa jenis perkuatan yang umum digunakan antara lain perbesaran penampang, external strengthening, Steel plate, dan fiber reinforced polymer (FRP). Namun metode tersebut masing-masing memiliki kekurangan dalam hal biaya dan material yang harus didatangkan dari luar. Oleh karena itu diusulkan metode perkuatan yang ramah lingkugan dan biaya yang rendah serta mudah didapatkan yaitu Natural Fiber jenis abaca, dimana material ini sangat melimpah di daerah tropis dan sangat melimpah. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis perilaku geser serta pola retak dan mode kegagalan balok beton bertulang yang diperkuat dengan Abaca Fiber Reinforced Polymer (AbFRP). Perilaku geser didiskusikan berdasarkan perilaku beban-lendutan, beban maksimum, beban-regangan baja, beban-regangan FRP dan beban-regangan beton. Tahapan pada penelitian ini terbagi atas dua yaitu pengujian karakteristik material dan pengujian geser balok beton bertulang. Pengujian karakteristik material AbFRP dilakukan menggunakan sampel 250 mm x 25 mm x 1.5 mm. Sebelum dilakukan pengujian tarik AbFRP terlebih dahulu serat Abaca diberi perlakuan NaoH 0,5%. Sementara itu, untuk pengujian geser balok menggunakan sebanyak 5 buah yang terdiri dari balok kontrol, balok yang diperkuat dengan AbFRP, serta balok yang diperkuat dengan Glass Fiber. Hasil penelitian menunjukkan penggunaan perkuatan Abaca Fiber Reinforced Polyme (AbFRP) dapat meningkatkan beban maksimum dan kekakuan pada balok dan membuat balok lebih daktail. Dari mode kegagalan, balok yang diperkuat dengan AbFRP hampir sama dengan balok yang diperkuat dengan GFRP tetapi kinerja geser pada perkuatan jenis AbFRP lebih daktail dari pada GFRP. Dari mode kegagalan, balok yang diperkuat AbFRP maupun GFRP keduanya mengalami kegagalan lentur.