GAMBARAN TINGKAT PENGETAHUAN MAHASISWA IIMU KEPERAWATAN TENTANG PELAKSANAAN BANTUAN HIDUP DASAR (BHD) DI FAKULTAS KEPERAWATAN UNIVERSITAS HASANUDDIN MAKASSAR

Latar belakang ; , henti jantung merupakan keadaan dimana terjadinya penghentian mendadak sirkulasi normal darah ditandai dengan menghilangnya tekanan darah arteri. Henti Jantung disebabkan oleh gangguan paru-paru seperti gagal nafas sekunder, obstruksi jalan nafas, gangguan pertukaran gas, gangguan ventilasi,embolus paru. Bantuan Hidup Dasar (BHD) diberikan pada korban yang mengalami henti jantung. Pengetahuan Mahasiswa Ilmu Keperawatan sebagai masyarakat awam tentang BHD diperlukan untuk mencegah kematian akibat henti jantung. Tujuan penlitian : Untuk mengetahui gambaran tingkat pengetahuan Mahasiswa Ilmu Keperawatan tentang pelaksanaan Bantuan Hidup Dasar (BHD) di Fakultas Keperawatan Universitas Hasanuddin. Metode : Penelitian ini menggunakan desain penelitian kuantitatif dengan metode survey desktiptif sebanyak 186 responden. Data dikumpulkan dengan menggunakan kuisioner dan analisis data menggunakan metode univariat. Hasil : Hasil penelitian distribusi tingkat pengetahuan Mahasiswa Ilmu Keperawatan Universitas Hasanuddin tentang BHD mayoritas memiliki pengetahuan baik (95,7%) berpengetahuan kurang (4,3%). Kesimpulan dan saran : Pengetahuan Mahasiswa Ilmu Keperawatan Universitas Hasanuddin berada dalam kategori baik, hal ini ditinjau dari responden sebagian besar pernah mengikuti mata kuliah tentang BHD. Saran bagi institusi, penelitian ini Bantuan Hidup Dasar dapat dijadikan mata kuliah umum untuk semua program studi mengingat bahwa Bantuan Hidup Dasar tidak hanya diperlukan mahasiswa kesehatan tetapi juga mahasiswa non kesehatan, bagi peneliti selanjutnya untuk dapat menambah variabel keterampilan, serta mencari korelasi antara tingkat pengetahuan tentang BHD dengan motivasi pemberian BHD pada Mahasiswa Ilmu Keperawatan, bagi keperawatan dapat dijadikan dasar oleh institusi pendidikan khususnya fakulatas keperawatan agar pengetahuan BHD masyarakat awam dijadikan sebagai kurikulum penting pada mata kuliah kegawatdaruratan.