MAKNA SIMBOL TRADISI MAPPANO' RISALO' DI BALOCCI KABUPATEN PANGKAJENE DAN KEPULAUAN = THE MEANING OF THE MAPPANO' RISALO' TRADITION SYMBOL IN BALOCCI, PANGKAJENE REGENCY AND ISLANDS

Rahmiah R. 2023 Skripsi Ini Berjudul “Makna Simbol Tradisi Mappano’ Risalo’ Di Kecamatan Balocci Kabupaten Pangkajene Dan Kepulauan”. (Dibimbing oleh Muhlis Hadrawi dan Burhan Kadir)
Masyarakat kecamatan Balocci memiliki tradisi Mappano’ Risalo’ yang merupakan tradisi menurunkan persembahan ke sungai sebagai bentuk kepercayaan dan rasa hormat kepada roh leluhur yang dipercaya adalah kembar buaya. Tujuan dari penelitian ini adalah (1) untuk mengetahui prosesi dalam tradisi Mappano’ Risalo’, dan (2) Simbol-simbol apakah yang terkandung dalam tradisi Mappano’ Risalo’? (3) Mendeskripsikan makna simbol yang yang terkandung dalam tradisi Mappano’ Risalo’ masyarakat Kecamatan Balocci Kabupaten Pangkajene dan Kepulauan
Jenis penelitian ini adalah penelitian kualitatif dengan menggunakan pendekatan semiotika yang mengkaji simbol, dengan mengacu pada teori yang diungkapkan oleh Charles Sanders Pierce. Sumber data penelitian ini adalah narasumber atau masyarakat yang terlibat dalam tradisi Mappano’ Risalo’, dan masyarakat setempat yang terlibat dalam proses pelaksanaan tradisi. Teknik pengumpulan data yaitu dengan obervasi, wawancara, perekaman, dokumentasi, dan pencatatan.
Berdasarkan hasil penelitian tentang tradisi Mappano’ Risalo’ menjelaskan bahwa terdapat dua subtansi. Pertama bentuk prosesi tradisi Mappano’ Risalo’ yang meliputi pra pelaksanaan, pelaksanaan tradisi dan pasca pelaksanaan tradisi. Kedua makna simbol yang terkandung dalam tradisi Mappano’ Risalo’ yaitu Sokko’ patanrupa (simbol keindahan). Kaluku (simbol kehidupan). Utti (simbol keutuhan). Daung ota (sombol kesucian). Manu kampong (simbol kemakmuran). Be’nno (simbol keberlimpahan). Air minum (simbol kebersihan). Kappara (simbol penghargaan). Dupa (simbol penghormatan). Genrang (simbol komunikasi). Walasuji (simbol kedudukan).

Kata kunci: Tradisi, Mappano’ Risalo’, Simbol, Balocci, Kembar Buaya