PENGARUH LIMBAH SUTERA TERHADAP KUALITAS AIR DANAU TEMPE = THE EFFECT OF SILK WASTE ON THE WATER QUALITY OF TEMPE LAKE

Tingkat pencemaran di Danau Tempe sudah dalam kondisi yang memperhatikan, hal ini disebabkan oleh berbagai aktifitas di sekitar danau tempe yang menghasilkan air limbah seperti kegiatan domestik, pertanian dan industri rumah tangga. Penelitian ini dilaksanakan dengan cara sampling air danau, yang dilanjutkan dengan analisis parameter kualitas air dan pengolahan data pola persebaran menggunakan program interpolasi Digitasi Modeling Kriging 5 Semivariogram Properties pada GIS Project dengan media tampilan Danau Tempe yang sumber data di Google Earth 2019 Peta Rupa Bumi Indonesia, Badan Informasi Geospasial RI. Hasil penelitian menunjukkan bahwa nilai parameter kualitas air BOD : 9,37 - 31,52 mg/L, COD : 21,10 - 47,18 mg/L, dan Fenol : 0,01 - 0,02 mg/L menunjukkan nilai di atas dari baku mutu yang dipesyaratkan, yaitu BOD : 2 mg/L, COD : 10 mg/L, dan Fenol : 0,002 mg/L. Dan nilai parameter kualitas air di Danau Tempe, yaitu TSS : 14,00 - 16,50 mg/L berada di bawah dari baku mutu yang dipersyaratkan, yaitu 80 mg/L. Sedangkan nilai baku mutu untuk parameter kualitas air Kromium Total (Cr) yaitu : 0,042 - 0,089 mg/L tidak dapat dibandingkan dengan baku mutu yang dipersyaratkan karena tidak terdapat pada PP RI No. 22 Tahun 2021. Salah satu penyebabnya adalah adanya buangan air limbah industri sutera yang mengalir ke Danau Tempe. Diharapkan adanya upaya pemerintah mensosialisasikan ke pada pengrajin di industri sutera untuk kembali menggunakan pewarna alam dan perlunya program dari pemerintah untuk membangun IPAL di Industri Sutera agar kelestarian lingkungan dan ekosistem di Danau Tempe dapat terpelihara dan terjaga terus.

Keywords : Danau Tempe, industri sutera, pewarnaan, limbah cair