OPTIMALISASI DAN ANALISIS JENIS Polyhydroxyalkanoate (PHA) OLEH ISOLAT Bacillus sp. STRAIN CL33 DAN Bacillus flexus STRAIN S5a ASAL LIMBAH PABRIK KELAPA SAWIT

Polyhydroxyalkanoate (PHA) merupakan polimer biodegradable yang dapat disintesis oleh mikroorganisme ketika kondisi pertumbuhan tidak optimal tetapi memiliki sumber karbon yang berlebih. Salah satu sumber karbon yang dapat digunakan untuk menghasilkan PHA adalah minyak sawit karena memiliki banyak kandungan asam lemak. Banyaknya konsentrasi karbon yang digunakan pada media pertumbuhan dapat mempengaruhi jumlah PHA yang dihasilkan. Penelitian ini bertujuan mengetahui konsentrasi sumber karbon optimum yang diperlukan bakteri dalam menghasilkan PHA serta mengetahui jenis PHA yang dihasilkan oleh bakteri. Konsentrasi minyak sawit yang digunakan 0,5%, 1%, dan 2% dengan waktu inkubasi 48 jam, 72 jam, dan 96 jam. Hasil dari penelitian ini diperoleh konsentrasi minyak sawit optimum bagi Bacillus sp. strain CL33 dan Bacillus flexus strain S5a dalam menghasilkan PHA sebesar 2%. Bacillus sp. strain CL33 menghasilkan PHA sebesar 92,23% dengan monomer 2-hydroxybutyrate ethyl ester (-2HB) dan 2-hydroxy-3-phenylpropionate (2H3PhP). Bacillus flexus strain S5a menghasilkan PHA sebesar 85,93% dengan monomer Decamethyltetrasiloxane (L4), Dodecamethylpentasiloxane (L5), Hexamethylcyclotrisiloxane (D3), Octamethylcyclotetrasiloxane (D4), dan Dodecamethylcyclohexasiloxane (D6).