DETERMINAN KUALITAS HIDUP PADA AIR TRAFFIC CONTROLLER (ATC) DI BANDARA SULTAN HASANUDDIN MAKASSAR

Air Traffic Controller (ATC) umumnya dikenal sebagai pekerjaan yang memiliki tekanan berat karena setiap hari harus bertanggung jawab membimbing dan memantau ratusan hingga ribuan pesawat. Potensi untuk mengalami stres cukup tinggi, antara lain dapat disebabkan oleh pekerjaan yang membutuhkan konsentrasi tinggi dan kondisi kerja yang kurang mendukung. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi kualitas hidup Air Traffic Controller.
Desain penelitian ini adalah analitik observasional dengan pendekatan cross-sectional. Populasi dalam penelitian ini adalah semua ATC sebanyak 184 pengontrol di Bandara Sultan Hasanuddin Makassar dan sampel yang digunakan berjumlah 65 pengontrol. Proses pengumpulan data dilakukan dengan waw ancara melalui kuesioner dan lux meter. Data dianalisis dengan SPSS menggunakan uji chi-square dan uji regresi logistik.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa faktor yang berhubungan dengan kualitas hidup adalah shift kerja (p= 0.007), pencahayaan (p= 0.035), kebosanan (p= 0.020) dan beban kerja (p= 0.037). Hasil regresi logistik menunjukkan faktor-faktor yang mempengaruhi kualitas hidup adalah shift kerja (p = 0.004, OR = 0.108), kebosanan (p= 0.005, OR = 0.150) dan pencahayaan (p= 0.019, OR = 4.474). Berdasarkan nilai odds ratio, faktor yang paling mempengaruhi kualitas hidup adalah pencahayaan. Disarankan kepada manajemen Makassar Air Traffic Center (MATSC) untuk lebih memperhatikan intensitas pencahayaan, manajemen dapat meningkatkan intensitas pencahayaan pada ruang radar namun dilengkapi dengan aksesoris anti silau.