Pengaruh Cairan Pengekstraksi Terhadap Metabolit Sekunder Pada Sargassum polycistum Asal Kabupaten Takalar Yang Dianalisis Secara GC-MS

Rabihul Fauziah. Pengaruh Jenis Cairan Pengekstraksi Terhadap Metabolit
Sekunder Pada Sargassum polycistum Asal Kabupaten Takalar Yang
Dianalisis Secara GC-MS. (dibimbing oleh Muhammad Raihan dan Yayu
Mulsiani Evary).

Kabupaten Takalar merupakan daerah penghasil rumput laut terbesar di
Sulawesi selatan, salah satu spesies rumput laut yang dihasilkan adalah
Sargassum policystum. S.policystum diketahui memiliki kandungan metabolit
sekunder yang memiki beragam aktivitas farmakologis. Tujuan penelitian
untuk mengetahui pengaruh variasi cairan pengekstraksi pada sampel
S.policystum terhadap jenis metabolit sekunder yang dianalisis menggunakan
GC-MS (Gas Chromatoghraphy-Mass Spectrometry). Ekstraksi dilakukan
dengan variasi cairan pengekstraksi yaitu metanol, aseton, etil asetat dan n-Heksan. Hasil ekstraksi menunjukkan %rendemen 0,124% untuk metanol,
0,109% untuk aseton, 0,083% untuk etil asetat dan 0,087% untuk n-Heksan.
Hasil identifikasi GC-MS diperoleh kandungan senyawa metabolit sekunder
yang berbeda-beda pada setiap cairan pengekstraksi. Hasil pola fragmentasi
menunjukkan terdapat 3 metabolit dari ekstrak metanol, 9 metabolit dari
ekstrak aseton, 7 metabolit dari etil asetat dan 5 metabolit dari n-Heksan.
Diketahui senyawa n-Hexadecanoic acid dan 1-Heptacosanol terdapat pada
setiap cairan pengekstraksi yang digunakan, namun pada hasil analisis
ditemukan bukan merupakan struktur absolut sesuai dengan referensi yang
ada.