ANALISIS MINERALOGI DAN KIMIA BIJIH LIMONIT DARI SOROWAKO DAN WOLO, SULAWESI: IMPLIKASINYA TERHADAP PENGOLAHAN HIDROMETALURGI

Nikel merupakan salah satu logam yang paling banyak digunakan dalam industri, sekitar 70% cadangan nikel dunia dalam bijih laterit baik sebagai lapisan saprolit maupun limonit. Namun demikian, hanya 10% bijih nikel laterit yang diolah. Bijih nikel laterit memiliki kandungan mineral dan komposisi kimia yang kompleks, khususnya pada bijih limonit yang memiliki kadar nikel yang umumnya rendah sehingga perlu dilakukan analisis kandungan mineral dan komposisi kimia dari bijih limonit. Penelitian menggunakan sampel dari dua daerah yakni WIUP PT. Vale Tbk yang terletak di Sorowako, Kabupaten Luwu Timur, Provinsi Sulawesi Selatan dan WIUP PT. Ceria Nugraha Indotama yang terletak di Kecamatan Wolo, Kabupaten Kolaka, Sulawesi Tenggara. Analisis yang dilakukan berupa analisis mineralogi dan analisis kimia. Analisis mineralogi menggunakan metode XRD dan Mikroskop polarisasi, sedangkan analisis kimia mengunakan metode XRF. Hasil analisis mineral sampel bijih limonit Sorowako menunjukkan komposisi mineral goetit, talk, klinoklor, hematit, kromit, maghemit, dan kuarsa. Sampel bijih limonit Wolo memiliki komposisi mineral goetit, gibsit, maghemit, talk, monmorillonit, hematit, lizardit, kuarsa. Komposisi beberapa unsur kimia rata-rata sampel bijih limonit Sorowako adalah Al2O3 (5,95%), Fe2O3 (67,58%), MgO (2,22%), Ni (1,42%). Sampel bijih limonit Wolo memiliki komposisi Al2O3 (12,07%), Fe2O3 (62,04%), MgO (1,36%), Ni (1,12%). Rata-rata ukuran kristal goetit bijih limonit Sorowako 9,80-19,41 nm, sedangkan bijih limonit Wolo 7,80-9,48 nm. Berdasarkan hasil interpretasi data yang diperoleh dapat diprediksi bahwa pengolahan hidrometalurgi dapat dilakukan lebih efektif menggunakan bijih limonit Sorowako dibandingkan bijih limonit Wolo, karena kadar Al2O3 Sorowako yang lebih rendah dan secara ekonomis kadar Ni lebih tinggi.

Kata Kunci: Nikel, limonit, goetit, mikroskopi, hidrometalurgi