GAMBARAN KEJADIAN STUNTING PADA BALITA DI KOTA MAKASSAR


SANJAYA, SRI HEPTI SUTIBA (2019) GAMBARAN KEJADIAN STUNTING PADA BALITA DI KOTA MAKASSAR. Skripsi thesis, Universitas Hasanuddin.

[thumbnail of Cover]
Preview
Image (Cover)
19_C12116524_Cover1.jpg

Download (4kB) | Preview
[thumbnail of Bab 1-2] Text (Bab 1-2)
19_C12116524(FILEminimizer) ... ok 1-2.pdf

Download (1MB)
[thumbnail of Dapus] Text (Dapus)
19_C12116524(FILEminimizer) ... ok dapus-lam.pdf

Download (4MB)
[thumbnail of Full Text] Text (Full Text)
19_C12116524(FILEminimizer) ... ok.pdf
Restricted to Repository staff only

Download (5MB)

Abstract (Abstrak)

Sri Hepti Sutiba Sanjaya. C12116524. GAMBARAN KEJADIAN STUNTING PADA BALITA DI KOTA MAKASSAR. Dibimbing oleh Kadek Ayu Erika dan Nurmaulid
Latar Belakang: Stunting adalah kondisi gagalnya pertumbuhan pada anak yang disebabkan kurangnya gizi dalam waktu lama, sehingga anak lebih pendek dari anak normal seusianya.
Tujuan: Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran kejadian stunting pada balita di Kota Makassar.
Metode: Penelitian ini menggunakan metode penelitian deskriptif dan teknik sampling yaitu teknik cluster random sampling dengan jumlah sampel 100 reponden.
Hasil: Hasil penelitian menunjukan balita yang stunting ada 35 dari 100 balita (35%) dan mayoritas memiliki ibu yang melahirkan di usia 20-35 tahun sebanyak 26 balita (74.3%), ibu berpendidikan rendah sebanyak 21 balita (60.0%), ibu tidak bekerja sebanyak 34 balita (97.1%), memiliki keluarga besar sebanyak 26 balita (74.3%), memiliki pendapatan keluarga rendah sebanyak 21 balita (60.0%), berjenis kelamin perempuan sebanyak 20 balita (57.1%), berurutan lahir ke-2 sebanyak 13 balita (37.1%), berat badan lahir normal sebanyak 31 balita (88.6%), tidak memiliki riwayat penyakit infeksi sebanyak 18 balita (51.4%), imunisasi lengkap sebanyak 13 balita (65.7%), mendapat air susu ibu (ASI) dari 0-12/24 bulan sebanyak 13 balita (37.1%) dan mendapat makanan pendamping ASI sejak usia 6 bulan sebanyak 20 balita (57.1%).
Kesimpulan: Penelitian ini memperlihatkan mayoritas balita yang stunting memiliki ibu melahirkan di usia 20-35 tahun, ibu berpendidikan rendah, ibu tidak bekerja, keluarga besar, pendapatan keluarga rendah, berjenis kelamin perempuan, berurutan lahir ke-2, berat badan lahir normal, mendapat ASI dari 0-12/24 bulan, mendapat MPASI sejak usia 6 bulan, tidak memiliki riwayat penyakit infeksi, dan imunisasi lengkap. Sehingga diharapkan, petugas kesehatan kedepannya bisa beri informasi terkait gizi seimbang sesuai karakteristik keluarga dan ibu sehingga mudah dipahami.
Kata Kunci: Stunting, balita

Item Type: Thesis (Skripsi)
Subjects: R Medicine > RT Nursing
Depositing User: S.Sos Rasman -
Date Deposited: 04 Mar 2021 05:44
Last Modified: 04 Mar 2021 05:44
URI: http://repository.unhas.ac.id:443/id/eprint/2971

Actions (login required)

View Item
View Item