STRATEGI PENGEMBANGAN EKOWISATA HUTAN PINUS ROMBENG DESA BONTO LOJONG KECAMATAN ULUERE KABUPATEN BANTAENG = Ecotourism Development Strategy of Rombeng Pine Forest in Desa Bonto Lojong, Kecamatan Uluere, Kabupaten Bantaeng


Lutapenro, A. Muh. Fadhil (2023) STRATEGI PENGEMBANGAN EKOWISATA HUTAN PINUS ROMBENG DESA BONTO LOJONG KECAMATAN ULUERE KABUPATEN BANTAENG = Ecotourism Development Strategy of Rombeng Pine Forest in Desa Bonto Lojong, Kecamatan Uluere, Kabupaten Bantaeng. Skripsi thesis, Universitas Hasanuddin.

[thumbnail of Cover]
Preview
Image (Cover)
M11116529_skripsi_15-08-2023 caver1.jpg

Download (273kB) | Preview
[thumbnail of Bab 1-2] Text (Bab 1-2)
M11116529_skripsi_15-08-2023 bab 1-2.pdf

Download (770kB)
[thumbnail of Dapus] Text (Dapus)
M11116529_skripsi_15-08-2023 dp.pdf

Download (740kB)
[thumbnail of Full Text] Text (Full Text)
M11116529_skripsi_15-08-2023.pdf
Restricted to Repository staff only until 9 October 2025.

Download (2MB)

Abstract (Abstrak)

Kawasan hutan memiliki jasa lingkungan yang tidak hanya berfungsi sebagai sistem penyangga kehidupan, namun juga dalam menyokong perekonomian Indonesia. Hal ini dapat dilakukan melalui skema ekowisata tanpa menghilangkan sedikitpun unsur ekosistem dari hutan itu sendiri. Ekowisata memberikan berbagai manfaat bagi masyarakat, khususnya masyarakat yang berada di daerah tersebut. Tujuan penilitian ini yaitu untuk mengetahui urutan prioritas faktor-faktor yang mempengaruhi strategi pengembangan dan menyusun alternatif strategi yang tepat dalam mengembangkan Ekowisata Hutan Pinus Rombeng. Data yang digunakan berupa data primer dan data sekunder yang dikumpulkan dengan metode observasi, wawancara, dan study literature. Data kemudian dianalisis menggunakan analisis deskriptif, SWOT, dan AHP. Berdasarkan hasil identifikasi faktor-faktor SWOT, faktor internal yang menjadi kekuatan adalah pinus rombeng sebagai keunikan daya tarik ekowisata (0.4), kondisi lingkungan asri (0.25) dan pengelolaan area wisata berbasis masyarakat lokal (0,14). Sedangkan kelemahan yaitu spot wisata yang sedikit (0,38), penataan blok batas pengelolaan kawasan yang tidak jelas (0.26) dan terbatasnya produktivitas masyarakat (0.21). Faktor eksternal yang menjadi peluang adalah pariwisata sebagai salah satu sektor unggulan (0,33), diberikannya bantuan dana perhutanan sosial dalam pengembangan ekowisata (0.29) dan adanya dukungan pemerintah (0,21). Sedangkan ancaman yang menjadi prioritas adalah lemahnya penegakan hukum (0.34), tidak adanya program pengembangan berkelanjutan (0.27) dan pemanfaatan kawasan yang menyalahi peraturan perundang-undangan (0.26). Alternaltif strategi yang tepat dalam mengembangkan Ekowisata Pinus Rombeng yaitu dengan nilai 0,5 adalah S.T1 dan S.T2. Begitu pula W.T1 dan W.T2 dengan nilai prioritas 0.5.

Keywords : Ekowisata, Pinus, SWOT, AHP

Item Type: Thesis (Skripsi)
Uncontrolled Keywords: Ekowisata, Pinus, SWOT, AHP
Subjects: S Agriculture > SD Forestry
Divisions (Program Studi): Fakultas Kehutanan > Kehutanan
Depositing User: S.Sos Rasman -
Date Deposited: 25 Jan 2024 06:43
Last Modified: 25 Jan 2024 06:43
URI: http://repository.unhas.ac.id:443/id/eprint/29459

Actions (login required)

View Item
View Item