OPTIMASI PARAMETER PENGELASAN RESISTANCE SPOT WELDING TERHADAP KUALITAS SAMBUNGAN DISSIMILAR MATERIAL MILD STEEL, GALVANIZED STEEL DAN STAINLESS STEEL

Ariyanto. Optimasi parameter pengelasan resistance spot welding terhadap kualitas sambungan dissimilar material mild steel, galvanized steel dan stainless steel (dibimbing oleh Ilyas Renreng, Hairul Arsyad, dan Muhammad Syahid).

Banyak temuan telah dipublikasikan mengenai optimasi parameter pengelasan resistance spot welding, namun bagaimana pengaruh perlakuan kekasaran permukaan daerah sambungan, terhadap kualitas sambungan pengelasan belum diketahui. Penelitian ini bertujuan mengkaji pengaruh perlakuan kekasaran permukaan pada bahan similar dan dissimilar untuk menaikkan kualitas sambungan pengelasan. Penelitian dibagi tiga tahap, yakni: 1) review jurnal teknis mengenai parameter yang paling banyak dikaji oleh peneliti selama 20 tahun terakhir; 2) optimasi parameter pengelasan dengan perlakuan kekasaran untuk bahan similar AISI 304 stainless steel; 3) optimasi resistance spot welding dengan kekasaran permukaan untuk dissimilar mild steel dengan galvanized steel. Metode analisis dibagi beberapa tahap, yaitu: 1) analisis review jurnal secara manual dan software vosviewer; 2) metode analisis dengan taguchi; 3) analisis kekuatan sambungan dengan pengujian tarik geser; 4) analisis permukaan sambungan dengan software gwyddion; 5) analisis struktur mikro sambungan dengan SEM; 6) analisis komposisi sambungan dengan EDS. Kami menemukan, parameter yang paling banyak diteliti saat ini adalah arus, waktu dan tekanan elektroda. Untuk sambungan similar AISI 304 stainless steel kekasaran permukaan Ra 0.2 μm dengan arus 7 kA yang paling optimal kekuatan tarik geser, dengan nilai 680 N/mm2. Kekasaran permukaan Ra 0.2 μm yang paling optimal kontur pemukaan dengan nilai 0.82 μm. Untuk sambungan dissimilar mild dengan galvanis parameter paling optimum yaitu; kekasaran permukaan Ra 0.2±0.04 μm, arus pengelasan 8 kA, waktu pengelasan 7 detik, dan tekanan elektroda 40 Psi. Cacat paling banyak terjadi pada sambungan yang memiliki kekuatan tarik geser terendah, sebaliknya cacat paling sedikit terjadi pada sambungan pengelasan yang memiliki kekuatan tarik geser tertinggi.