FILM “STAND BY ME” (スタンド・バイ・ミー) DALAM MEREPRESENTASIKAN INSECURE PRIA JEPANG TERHADAP PERNIKAHAN

Penelitian ini bertujuan untuk membahas mengenai film “Stand by Me 1” dan “Stand by Me 2” dalam merepresentasikan insecure pria Jepang terhadap pernikahan pada tokoh Nobita, serta peran sutradara dalam menafsirkan insecure pada film tersebut. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif-deskriptif. Metode analisis yang digunakan adalah analisis semiotika oleh Roland Barthes. Pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan studi pustaka.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa film “Stand by Me 1” dan “Stand by Me 2” merupakan objek bagi sutradara Takashi Yamazaki dan Ryuichi Yagi dalam menafsirkan atau menginterpretasikan insecure sebagai satire (sindiran) dalam film “Stand by Me 1” dan edukasi dalam film “Stand by Me 2”. Insecure tokoh Nobita terhadap pernikahan disebabkan karena adanya faktor internal dan eksternal. Faktor internal berupa kekhawatiran dan gaya hidup. Sedangkan untuk faktor eksternal berupa ekonomi dan lingkungan. Dari 8 adegan dalam film “Stand by Me 1” dan 5 adegan dalam film “Stand by Me 2”, sebagian besar insecure Nobita disebabkan oleh faktor kekhawatiran dan lingkungan.