KONSEP PENATAAN RUANG KAWASAN PANTAI PERKOTAAN BERBASIS MITIGASI BENCANA TSUNAMI (STUDI KASUS KECAMATAN MAMUJU DAN SIMBORO, KOTA MAMUJU) = TSUNAMI DISASTER MITIGATION BASED ON URBAN COASTAL AREA SPATIAL PLANNING CONCEPT (CASE STUDY OF MAMUJU AND SIMBORO DISTRICT, MAMUJU CITY)

Kecamatan Mamuju dan Simboro memiliki tingkat kepadatan penduduk tertinggi di kota Mamuju ibu Kota Provinsi Sulawesi Barat yang sekaligus memiliki potensi gempa yang rawan akan bencana Tsunami. Hal ini disebabkan oleh adanya potensi sesar atau patahan yang salah satunya melewati wilayah selat Makassar sekitar kota Mamuju, serta potensi longsor pada pesisir pantai Kalimantan Timur. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi tingkat kerawanan Tsunami pada sepanjang pesisir pantai terbangun pada kota Mamuju, yang selanjutnya akan menghasilkan sebuah konsep mitigasi Tsunami berdasarkan kesesuaian lahan rawan tsunami dan permodelan tata ruang wilayah penelitian. Metode yang digunakan dalam penelitian ini yaitu: 1) Analisis IPA (Importance Performance Analysis) untuk menemukan tingkat pemahaman dan pengetahuan masyarakat terhadap mitigasi Tsunami, 2) Analisis kuantitatif untuk menentukan bobot kerentanan Tsunami pada beberapa parameter penentu berdasarkan penelitian terdahulu, 3) Analisis spasial untuk memetakan kondisi kerawanan bencana tsunami berdasarkan faktor-faktor penentu. Adapun paramater yang dianalisis antara lain: 1) Jarak dari pantai, 2) Ketinggian Wilayah, 3) Kemiringan Wilayah, 4) Jarak dari pinggir Sungai dan 5) Penggunaan Lahan. Hasil analisis spasial dengan teknik overlay terhadap faktor penentu kerentanan Tsunami pada lokasi penelitian, ditemukan bahwa lokasi kedua kecamatan tersebut tersebut tergolong rawan Tsunami. Selain dengan melakukan pengolahan data spasial, penelitian juga dilakukan dengan mengumpulkan opini masyarakat terkait kondisi sarana dan prasarana mitigasi Tsunami, serta mengetahui tingkat pengetahuan masyarakat terhadap kerentanan Tsunami dan mitigasi Tsunami. Hasil pengolahan data berdasarkan opini masyarakat menghasilkan beberapa faktor yang dapat menjadi dasar mitigasi tsunami sesuai skala kepentingan perencanaan berupa: Penyediaan informasi titik rawan bencana, informasi melalui media, alat peringatan dini, dan ketersediaan informasi kerentanan Tsunami. Oleh karena itulah maka penerapan mitigasi sebagai bagian dari konsep kota tangguh tsunami yang dilakukan melalui pemenuhan sarana dan prasarana mitigasi bencana Tsunami sesuai dengan tingkat kerawanan dan kebutuhannya, serta mitigasi non struktural yang diharapkan dapat membangun kemampuan masyarakat yang tanggap dan siap siaga baik sebelum, pada saat, maupun setelah terjadi Tsunami.

Keywords : Kerawanan Bencana, Tsunami, Mitigasi, Analisis Spasial, Kota Mamuju