KURRATA, GILANG (2020) TINGKAT KEPARAHAN PENYAKIT BLAS (Pyricularia oryzae Cav.) DAN ANALISIS GEN TERKAIT VIRULENSI MENGGUNAKAN METODE SCAR (SEQUENCE CHARACTERIZED AMPLIFIED REGION. Thesis thesis, Universitas Hasahudin.
TESIS GILANG OK FIX.pdf
Download (5MB)
Abstract (Abstrak)
GILANG KURRATA. Tingkat Keparahan Penyakit Blas (Pyricularia oryzae
Cav.) dan Analisis Gen Terkait Virulensi Menggunakan Metode SCAR
(Sequence Characterized Amplified Region) (dibimbing oleh Tutik
Kuswinanti dan Untung Surapati T.).
Padi (Oryza sativa L., Poaceae) adalah tanaman sereal terpenting
di dunia dan sumber pati primer untuk lebih dari setengah populasi dunia.
Penyakit blas padi yang disebabkan oleh cendawan Pyricularia oryzae
(teleomorph: Magnaporthe oryzae) merupakan salah satu penyakit
penting pada pertanaman padi di dunia. Tidak dipungkiri bahwa menanam
varietas tahan merupakan cara penanggulangan penyakit blas yang
murah, efisien dan aman dari risiko pencemaran pestisida. Namun
ketahanan suatu varietas padi terhadap penyakit blas hanya dapat
dimanfaatkan beberapa tahun saja disebabkan oleh kompleksitas patogen
yang dengan mudah dapat mematahkan ketahanan varietas terutama bila
ketahanan varietas ditentukan oleh hanya satu gen dominan. Penelitian ini
bertujuan untuk mengetahui keparahan penyakit blas dan variasi genetik
dari isolat-isolat P. oryzae dari Kabupaten Maros. Pengamatan keparahan
penyakit blas menggunakan Standard Evaluation System for Rice IRRI
(2013). Analisis keragaman genetik menggunakan primer spesifik
penyandi gen virulensi (Pwl2, Erg2 dan Cut1). Terdapat perbedaan tingkat
keparahan penyakit di tiap lokasi pengamatan. Tingkat keparahan blas
tertinggi diamati pada varietas Mekongga sebesar 42,12% di Kecamatan
Simbang dan 23,33% di Kecamatan Maros Baru. Di Kecamatan Tanralili
(varietas Inpari 7) dan Kecamatan Mandai (varietas Ciherang) tingkat
keparahan hanya 7,6% dan 7,88%. Sebanyak lima belas isolat P. oryzae
diperoleh dari delapan kecamatan di Kabupaten Maros. Analisis
keragaman genetik menggunakan tiga primer menunjukkan adanya lima
haplotipe yang berbeda yaitu haplotipe A-000 (empat isolat), C-011 (tiga
isolat), D-111 (dua isolat), F-110 (tiga isolat) dan G-100 (tiga isolat).
Item Type: | Thesis (Thesis) |
---|---|
Subjects: | C Auxiliary Sciences of History > CC Archaeology |
Divisions (Program Studi): | Fakultas Pertanian > Teknik Pertanian |
Depositing User: | Kamaluddin |
Date Deposited: | 27 Sep 2023 00:22 |
Last Modified: | 27 Sep 2023 00:22 |
URI: | http://repository.unhas.ac.id:443/id/eprint/27872 |